Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana JK dan Megawati Maju Pilpres 2024, Pengamat : Senior Turun Gunung Karena Tren Mengizinkan 

Pengamat Hendri Satrio nilai wajar wacana JK dan Megawati maju Pilpres 2024 karena tren saat ini mengizinkan wacana tersebut. 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Wacana JK dan Megawati Maju Pilpres 2024, Pengamat : Senior Turun Gunung Karena Tren Mengizinkan 
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, di Kantor LBHI, Jakarta, Jumat (11/10/2019). 

Artikel itu dijelaskan bahwa terlepas dari usia yang sudah cukup tua, JK memiliki peluang untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024

Sebab kedekatan JK dengan Presiden AS Joe Biden berdampak positif. 

Jusuf Kalla
Jusuf Kalla (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Refly Harun menjelaskan, terlepas dari dukungan partai politik atau tidak, ia meminta masyarakat untuk tidak melupakan 'Mahathir Effect'. 

"Ada dukungan parpol atau tidak, jangan melupakan bahwa yang namanya 'Mahathir Effect'. Ini seperti fenomena bola salju, menggelinding makin besar dan terbukti misalnya Amerika Serikat pada dua perhelatan pemilu terakhir ini memunculkan orang-orang tua sebagai presiden terpilih Donald Trump dan kemudian juga yang lebih tua Joe Biden," kata Refly. 

Refly juga menyoroti umur JK dan Joe Biden yang tak jauh beda, hanya berjarak berapa bulan saja. 

Hal itu bisa membuat JK memiliki peluang menjadi presiden seperti Joe Biden. 

"Ternyata JK juga usianya sama saja dengan Joe Biden, hanya JK tua enam bulan. Kalau dia ingin maju di tahun 2024, jadi usianya nati jadi 82 tahun. Artinya bukan tidak mungkin JK kembali menjadi calon presiden jika memang ada peluang ke arah itu," ucapnya. 

Berita Rekomendasi

Refly juga menyinggung kemungkinan Megawati Soekarnoputri kembali maju presiden, lantaran usia Mega yang lebih muda ketimbang JK. 

Dia menegaskan untuk tidak menutup peluang Megawati dan JK maju dalam Pilpres 2024

"Bukan tidak mungkin konstelasi berubah menjadi drastis, yang maju sebagai calon presiden adalah Megawati Soekarnoputri dari koalisi istana, why not," katanya. 

"Jangan tutup peluang Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla. Bisa jadi, tiba-tiba orang lanjut usia itu justru kembali bertarung dalam Pilpres. Itu yang namanya politician never die," imbuhnya. 

Ahli hukum Tata Negara, Refly Harun
Ahli hukum Tata Negara, Refly Harun (Screenshoot video dari akun YouTube Refly Harun)

Refly menilai, Megawati akan melihat saingannya tidak banyak lagi. 

Hal ini berbeda dengan Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 saat Mega merelakan Joko Widodo (Jokowi) maju. 

Sementara, pada Pilpres 2024 Jokowi tidak akan maju lagi lantaran sudah dua periode jadi presiden. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas