Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PROFIL Ali Lubis, Kader Gerindra yang Minta Anies Baswedan Mundur dari Jabatan Gubernur DKI Jakarta

Ali Lubis baru saja menyita perhatian publik setelah pernyataannya yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatan.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in PROFIL Ali Lubis, Kader Gerindra yang Minta Anies Baswedan Mundur dari Jabatan Gubernur DKI Jakarta
Kompas.com/Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Wakil Ketua ACTA Ali Lubis di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (13/2/2017). Ali Lubis baru saja menyita perhatian publik setelah pernyataannya yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Pimpinan Cabang, DPC Partai Gerindra Ali Lubis baru saja menyita perhatian publik setelah pernyataannya yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatan.

Hal tersebut lantaran menurutnya Anies Baswedan belum maksimal dalam menangani Covid-19 di Jakarta.

Kebijakan-kebijakan anies dalam menangani covid-19 tak menunjukkan hasil yang diharapkan.

Dikutip dari Kompas TV, Ali Lubis menyebut Anies Baswedan tak sanggup menangani dan melemparkannya ke Pemerintah Pusat.

Pernyataan Ali ini tampak diunggah melalui cuitan twitter pribadinya.

Banyak respon dari warganet, dan sebagian juga memberikan kritikan untuknya.

Lantas siapa sebenarnya sosok Ali Lubis?

Berita Rekomendasi

Kader Partai Gerindra ini telah dikenal sebagai seorang praktisi hukum.

Dirinya tercatat dalam sebagai Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA).

Baca juga: Persoalan Covid-19 Jakarta, Mardani: Anies Baswedan Sudah Bekerja Keras

Baca juga: Siapa Ali Lubis? Kader Gerindra yang Minta Anies Mundur, Pernah Jadi Pengacara Fadli Zon-Ahmad Dhani

Rupanya jauh sebelum melontarkan kritikan soal penanganan covid-19 terhadap Anies Baswedan, pihaknya juga pernah mengkritik kebijakan Gubernur lainnya.

Di mana pada Juli 2020, Ali pernah kontra dan mengkritik kebijakakan izin reklamasi Ancol.

Dikutip dari Wartakotalive.com, dirinya pun sempat hadir dalam diskusi yang membahas agenda Ring Pro Kontra Aktivis Jakarta, Reklamasi Ancol, Antara Kebijakan Anies dan Penolakan. 

Sejumlah pembicara hadir, selain Ali Lubis juga ada Agus Chaerudin (INFRA), pemerhati sosial Adjie Rimbawan dan pemerhati kebijakan publik Amir Hamzah.

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (21/7/2020). Tuntutan para pengunjuk rasa di antaranya adalah menolak reklamasi Ancol. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (21/7/2020). Tuntutan para pengunjuk rasa di antaranya adalah menolak reklamasi Ancol. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Selain itu Ali Lubis pernah mendampingi dan menjadi pengacara beberapa tokoh-tokoh, seperti Fadli Zon, Novel Bamukmin, hingga musisi Ahmad Dhani.

Saat menjadi pengacara Fadli Zon, Ali menangani kasus ancaman pembunuhan terhadap Fadli Zon.

Dirinya pun melaporkan pemilik akun Twitter Nathan P Suwanto dengan Pasal 28 ayat (2) terkait penyebaran ujaran kebencian.

Diketahui Nathan telah melontarkan permintaan maaf, namun dirinya tetap mendapat sanksi pidana.

Sementara untuk kasus Ahmad Dhani, Ali Lubis menangani kasus terkait ujaran kebencian yang diduga dilakukan terhadap pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Baca juga: Perlihatkan Jenazah Pasien Covid-19, Anies: Virus Itu Bukan Fiksi, Bukan Sekadar Angka Statistik

Baca juga: Ketua DPC Gerindra Jaktim Minta Anies Mundur, Begini Nasibnya Sekarang

Dikutip dari Kompas.com, saat itu pentolan grup band Dewa 19 ini pun sempat ditetapkan sebagai tersangka.

Dhani dilaporkan oleh Jack Lapian, pendiri BTP Network, atas tuduhan melanggar Pasal 28 Ayat (2) juncto Pasal 45 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.

Pada 6 Maret 2017 Ahmad Dhani berkicau melalui akun Twitter @AHMADDHANIPRAST yang nadanya dianggap menghasut dan penuh kebencian terhadap pendukung Ahok.

Tim Advokasi BPN Prabowo Sandi

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat menghadiri acara mengungkap fakta - fakta kecurangan Pilpres 2019 yang diselenggarakan oleh BPN di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019). Pada pernyataan tersebut Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).  Tribunnews/Jeprima
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat menghadiri acara mengungkap fakta - fakta kecurangan Pilpres 2019 yang diselenggarakan oleh BPN di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).  (Tribunnews/JEPRIMA)

Ali Lubis juga pernah menjadi Tim Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dalam kontestasi Pilpres 2019 lalu.

Ali Lubis, mmembantu BPN mengajukan gugatan hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Dikutip dari TribunWow.com pihaknya saat itu juga menyampaikan tuntutan kubu pasangan Prabowo-Sandi.

Kala itu Ali Lubis bekerja mencoba membuktikan ada tidaknya pelanggaran dalam pemilu 2019 tersebut.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Nibras Nada Nailufar) (Kompas TV/Merlion Gusti) (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas