Terenyuh Lihat Perhiasan Korban Sriwijaya Air, Anggota Basarnas: Bagaimana Kalau Terjadi pada Ibu
Anggota Basarnas, Esa Asep Saefudin, mengaku terenyuh saat melihat temuan perhiasan korban Sriwijaya Air SJ-182.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Ada laporan kerusakan pada autothrottle beberapa hari sebelumnya pada teknisi di log perawatan."
"Tapi, kami tidak tahu apa masalahnya," ujar Nurcahyo kepada Reuters, Jumat (22/1/2021).
"Jika kami menemukan CVR (cockpit voice recorder), kami bisa mendengar diskusi antar pilot, apa yang mereka bicarakan dan kami akan tahu apa masalahnya," imbuh dia.
Nurcahyo menambahkan, masih belum jelas apakah sistem autothrottle menjadi penyebab Sriwijaya Air SJ-182 mengalami kecelakaan.
Ia menyebutkan, pesawat diperbolehkan terbang meski sistem autothrottle tak berfungsi.
Pasalnya, pilot bisa mengendalikannya secara manual.
Sementara itu, pihak Sriwijaya belum bisa mengomentari soal teknis yang menyangkut penyidikan, sebelum ada pernyataan resmi dari KNKT.
Baca juga: KNKT Ambil Alih Operasi Lanjutan Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ182
Baca juga: Jenazah Angga Korban Sriwijaya Air Dimakamkan, Ibunda: Biasanya Naik Kapal, Tak Pernah Naik Pesawat
Dilansir Wall Street Journal yang dikutip Reuters, berdasarkan sumber dekat, data flight data recorder (FDR) menunjukkan sistem autothrottle tidak beroperasi secara baik di salah satu mesin pesawat saat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021).
Alih-alih mematikan sistem, rekaman FDR mengindikasikan pilot mencoba membuat throttle yang macet berfungsi, terang Wall Street Journal.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.