Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terenyuh Lihat Perhiasan Korban Sriwijaya Air, Anggota Basarnas: Bagaimana Kalau Terjadi pada Ibu

Anggota Basarnas, Esa Asep Saefudin, mengaku terenyuh saat melihat temuan perhiasan korban Sriwijaya Air SJ-182.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Terenyuh Lihat Perhiasan Korban Sriwijaya Air, Anggota Basarnas: Bagaimana Kalau Terjadi pada Ibu
via KompasTV
Tim SAR penyelam menemukan uang tunai, perhiasan emas dan kalung, serta pakaian yang diduga milik korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Selasa (12/1/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Basarnas, Esa Asep Saefudin (27), mengungkapkan perasaannya saat melihat temuan perhiasan milik korban Sriwijaya Air SJ-182.

Diketahui, tugas utama Esa saat operasi SAR adalah memilih dan memisahkan temuan ke masing-masing kantong.

Dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta, Esa mengaku langsung merasa emosional dan terenyuh saat melihat perhiasan berupa cincin, gelang, dan kalung milik korban Sriwijaya Air SJ-182.

Ia membayangkan betapa korban bekerja keras mengumpulkan perhiasan tersebut.

Namun, justru berakhir mengalami musibah nahas.

Esa Asep Saefudin (27) anggota Basarnas yang ikut misi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kantor Basarnas Jakarta pada Senin (25/1/2021).
Esa Asep Saefudin (27) anggota Basarnas yang ikut misi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kantor Basarnas Jakarta pada Senin (25/1/2021). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Baca juga: Korban Sriwijaya Air Tiba di Lampung, Istri Terus Menangis sambil Memeluk Peti Jenazah Suaminya

Baca juga: Korban Sriwijaya Air Ini Niatnya Merantau ke Pontianak agar Mendapat Penghasilan Lebih Besar

"Dalam batin saya, mungkin ibu itu mengumpulkan perhiasannya dengan jerih payah."

"Tapi malah berakhir seperti ini. Di situ saya menjadi sangat emosional," beber Esa di Kantor Basarnas Jakarta, Kota Tangerang, Senin (25/1/2021).

BERITA REKOMENDASI

Tak hanya itu, Esa juga langsung teringat pada sang ibu saat melihat temuan-temuan milik korban Sriwijaya Air.

Ia mengaku tak sanggup membayangkan jika hal sedemikian rupa terjadi pada ibunya.

Meski terbiasa melakukan operasi pencarian korban, Esa masih kerap merasa sedih atau terbawa suasana.

"Dengan kondisi seperti itu saya membayangkan, bagaimana kalau terjadi dengan ibu saya."

"Saya sebagai anak benar-benar goyah walaupun sudah terbiasa melakukan tugas ini," tandas dia.


Lebih lanjut, Esa menceritakan bagaimana situasi pencarian puing dan korban Sriwijaya Air saat operasi masih berlangsung.

Pada hari pertama dan kedua merupakan hari paling sibuk bagi Esa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas