Cerita Pilu Pasien Covid-19 Meninggal Dunia setelah Ditolak Sekitar 30 Rumah Sakit karena Penuh
Cerita pilu seorang pasien Covid-19 yang ditolak hingga 30 rumah sakit di Tangerang Selatan karena penuh.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Cerita pilu dari pasien Covid-19 yang kesulitan mencari rumah sakit kerap menjadi perhatian publik.
Satu di antara pasien Covid-19 yang menjadi korban sulitnya mencari rumah sakit ialah ayah mertua Evi Dhevi Tyo.
Warga Tangerang Selatan ini mengaku kesulitan mencari rumah sakit untuk keluarganya.
Padahal, dalam satu rumah, terdapat empat orang keluarganya yang terpapar virus corona.
Baca juga: Kisah Pasien Covid-19 Nekat Nyetir Pakai Selang Oksigen Cari Rumah Sakit yang Bersedia Menampung
Sementara, ayah mertuanya, memiliki gejala yang cukup parah hingga perlu dibawa ke ICU.
"Dari tanggal 19 Januari, kita sudah ke Satgas Covid Tangsel minta tolong (dicarikan rumah sakit)."
"Karena dalam satu rumah ada 4 orang yang terpapar Covid-19, tapi hanya papa yang bukan OTG dan batuknya agak keras, jadi kita khawatir banget," kata Evi, dalam tayangan Youtube Najwa Shihab, Kamis (28/1/2021).
Evi pun terus meminta bantuan Satgas Covid-19 untuk mencari rumah sakit namun hasilnya masih nihil.
Ayah mertua Evi pun tetap dirawat dirumah dengan keadaan seadanya sembari menunggu kabar baik.
Dalam keadaan itu, sang ayah hanya memiliki alat saturasi oksigen untuk memantau perkembangannya agar tetap diatas angka 95.
"Kita tiap saat selalu cek saturasinya, sampai sudah dibawah 95, sekitar 84 dan 85, dan papa kita sudah lemes banget."
"Akhirnya minta tolong ke Satgas Covid-19 karena butuh segera dikasih oksigen," kata Evi.
Baca juga: Rumah Sakit di Jabodetabek Mulai Kolaps, Banyak Pasien Corona Tak Bisa Ditampung karena Penuh
Dalam kondisi kritis itu, ayah mertua Evi rupanya dibawa ke sebuah puskesmas kecil untuk ditangani dengan segera.
Namun, saat tahu kondisi puskesmas tersebut, Evi merasa sangat sedih.