Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengedar Narkoba Jaringan Internasional Indonesia-Malaysia Berniat Jualan di Tempat Hiburan Malam

Menurut Argo, para tersangka mengungkapkan cara penjualan narkoba itu dengan cara sistim bayar di tempat hiburan malam tersebut.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengedar Narkoba Jaringan Internasional Indonesia-Malaysia Berniat Jualan di Tempat Hiburan Malam
Ist
Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri mengungkap peredaran gelap narkoba jaringan internasional Indonesia-Malaysia. Kasus itu terungkap berdasarkan kerjasama dengan Bea dan Cukai. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan pelaku pengedar narkoba jaringan internasional Indonesia-Malaysia akan mengedarkan barang haramnya di tempat hiburan malam di sekitar Kepulauan Riau.

Menurut Argo, para tersangka mengungkapkan cara penjualan narkoba itu dengan cara sistim bayar di tempat hiburan malam tersebut.

"Keterangan tersangka itu diedarkan di tempat hiburan di Kepri sana. Sistimnya cash and carry, bertemu atau diedarkan di tempat hiburan di Batam," kata Argo di Kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Jumat (29/1/2021).

Beruntungnya, kata Argo, Polri telah terlebih dahulu mengendus adanya peredaran narkoba itu dan menangkap para pelaku. Dia bilang, sekitar 30 ribu orang terselamatkan terkait peredaran narkoba tersebut.

"Penangkapan ini bisa kita selamatkan 30 ribu orang yang bebas tidak terkena bahaya narkotika," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri mengungkap peredaran gelap narkoba jaringan internasional Indonesia-Malaysia. Kasus itu terungkap berdasarkan kerjasama dengan Bea dan Cukai.

Pengungkapan kasus tersebut dimulai saat tim Bareskrim Polri menerima adanya peredaran narkoba yang masuk lewat Batam pada akhir Desember 2020 lalu. Petugas pun menggelar penyelidikan terkait kasus tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan pihaknya mengantongi lokasi yang diduga menjadi peredaran narkoba jaringan tersebut di Tanjung Umma, Lubuk Baja, Kota Batam.

Dijelaskan Argo, tim pun akhirnya melakukan pengintaian terhadap sebuah mobil daihatsu Sigra berwarna hitam di sekitar lokasi itu pada 21 Januari 2021. Total ada 6 petugas yang membuntuti kendaraan itu dengan sepeda motor.

"Kita membuntuti sebuah mobil merk Daihatsu hitam nomor polisi BP 1249 AR di Tanjung Umma Lubuk Baja, Kota Batam. Anggota ini naik motor, 3 motor. Jadi ada enam orang petugas berboncengan," kata Argo di Kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Jumat (29/1/2021).

Argo menerangkan petugas pun berhasil menangkap pelaku tersebut usai dilakukan pengejaran. Pasalnya, pelaku sempat melarikan diri memasuki gang-gang kecil di daerah tersebut.

Baca juga: Kejar WN Malaysia Bos Pengedar Narkoba, Polri Koordinasi Dengan PDRM

Dua orang pertama yang ditangkap adalah SK alias Sefri dan MNS alias Nofri. Salah satu pelaku pun harus ditembak ditimah panas di bagian kaki setelah berusaha melarikan diri.

"Mobil tersebut tau kalau dibuntuti, mereka masuk gang-gang dan melakukan kecepatan yang tidak biasa. Anggota semakin curiga, karena anggota menguasai daerah bisa dihentikan," ungkapnya.

"Saat dihentikan si sopir itu dan sama pendamping lari menghindari petugas. Loncat dari kendaraan dan lari. Kita lakukan penembakan peringatan. Akhirnya kita lakukan tindakan tegas mengenai kaki berhasil kita lumpuhkan," sambungnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas