Klarifikasi Abu Janda soal Cuitan Islam Arogan, Sebut Dipotong, Bantah untuk NU dan Muhammadiyah
Permadi Arya alias Abu Janda mengklarifikasi cuitannya yang menyebut 'Islam arogan'.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Permadi Arya alias Abu Janda mengklarifikasi cuitannya yang menyebut 'Islam arogan' di akun Twitter @permadiaktivis1, Senin (25/1/2021) lalu.
Karena cuitannya tersebut, Abu Janda dilaporkan ke polisi atas kasus dugaan ujaran kebencian.
Ia lalu membuat video klarifikasi yang diunggah di YouTube Abu Janda Aktivis pada Sabtu (30/1/2021).
Dalam video itu, ia menyampaikan, dirinya merupakan bagian dari warga Nahdlatul Ulama (NU) kultural.
"Saya bikin video ini untuk Kyai-kyai, Gus-gus, Ustaz-ustaz, dan semua warga NU yang saya cintai."
"Nama saya Permadi Arya alias Abu Janda. Saya warga NU kultural, juga kaderisasi organisasi Bandung NU."
"Izinkan saya menjelaskan kesalahan tulisan saya di Twitter," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (31/1/2021).
Baca juga: Tagar Tahan Abu Janda dan Save Permadi Arya Trending di Twitter, Buntut Dugaan Ujaran Kebencian
Baca juga: Yenny Wahid Tanggapi Kasus Ujaran Kebencian Abu Janda: Representasi NU Tidak Membuat Keresahan
Dirinya menyebut, cuitannya telah dipotong dengan menghilangkan konteks.
Cuitannya soal 'Islam arogan' merupakan balasannya untuk cuitan dari Tengku Zulkarnain.
"Komentar saya itu diviralkan dipotong, tanpa konteks itu seolah-olah pernyataan mandiri."
"Padahal itu adalah cuitan jawaban saya ke ustaz Tengku Zulkarnain yang sedang provokasi SARA mengatakan minoritas di sini arogan ke mayoritas", jelasnya.
"Jadi karena itulah keluar kata arogan dalam tulisan saya, karena saya menjawab tulisan ustaz Tengku tadi yang mengatakan minoritas di sini arogan ke mayoritas," tegas Abu Janda.
Baca juga: Dukung Konektivitas Antar Provinsi, Kemenhub Resmi Membuka Pelabuhan Kuala Tungkal di Jambi
Baca juga: FAKTA-FAKTA Carok yang Tewaskan Bapak dan Anak di Kabupaten Malang, Diduga Rebutan Tanah Bengkok
Ia juga menjelaskan soal cuitannya yang menyebut Islam sebagai agama pendatang.
Poin ini juga menjadi satu di antara hal yang dipermasalahkan.