Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KNKT: Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Meledak di Udara, Menhunjam ke Laut Baru Hancur

Bagian-bagian tersebut menurut Soerjanto telah mewakili seluruh bagian pesawat dari depan hingga ke belakang.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in KNKT: Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Meledak di Udara, Menhunjam ke Laut Baru Hancur
Tribunnews/Jeprima
Keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 melakukan prosesi tabur bunga sebagai penghormatan terakhir bagi para korban, yang digelar di atas kapal KRI Semarang, di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang membawa 50 penumpang dan 12 kru hilang kontak dan ditemukan jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 lalu. Tribunnews/Jeprima 

*KNKT Bantah Pesawat Full Stall saat Jatuh

TRIBUNNEWSJAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 lalu tidak pecah di udara.

Saat jatuh ke air, pesawat itu dalam kondisi utuh.

”Ada yang mengatakan pesawat pecah di atas udara. Itu tidak benar. Pesawat secara utuh sampai di air, tidak ada pecah di udara," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI terkait kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2).

Soerjanto menjelaskan, berdasarkan data tim SAR gabungan, puing pesawat tersebar di wilayah dengan lebar 80 meter dan panjang 110 meter pada kedalaman laut 15 sampai 23 meter.

Beberapa bagian pesawat sudah ditemukan seperti ruang kemudi, bagian roda pendarat utama, bagian sayap, bagian dari mesin, bagian dari kabin penumpang, serta bagian ekor.

Bagian-bagian tersebut menurut Soerjanto telah mewakili seluruh bagian pesawat dari depan hingga ke belakang.

Berita Rekomendasi

Ia juga menyebut mesin di turbin masih dalam keadaan hidup. Kondisinya rontok ada indikasi masih berputar ketika membentur air.

Baca juga: Jasa Raharja Telah Serahkan Santunan Kepada 57 Ahli Waris Korban Sriwijaya Air SJ-182

Berdasarkan temuan itu, ia mengatakan tidak ada bukti pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengalami ledakan di udara sebelum membentur air.

"Luas sebaran dan ditemukannya bagian pesawat dari depan sampai belakang, konsisten dengan bukti bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," tutur Soerjanto.

KNKT telah mengunduh data kotak hitam “Flight Data Recorder” pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sejak ditemukan pada 13 Januari.

Berdasarkan data FDR itu, terdapat 370 parameter dan semua dalam kondisi baik. Sebelum pengunduhan data, perlu ada perlakuan (treatment) khusus yang harus dilakukan.

Baca juga: Keikhlasan Wagiyo, Ayah dari Kakak Beradik Korban Sriwijaya Air: yang Penting Jasadnya Ditemukan

KNKT menyatakan sistem pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berfungsi dan mampu mengirim data sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Senin (9/1) pukul 14.40 WIB.

Selain data FDR, KNKT juga telah mengumpulkan data radar ADS-B dari Perum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas