Kemenag Minta Perguruan Tinggi Islam Terapkan Digital University di Masa Pandemi Covid-19
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) diminta segera menyiapkan pembelajaran berbasis digital yang dapat diimplementasikan secara lintas program dan
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) diminta segera menyiapkan pembelajaran berbasis digital yang dapat diimplementasikan secara lintas program dan lintas kampus.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan, dalam masa pandemi ini diperlukan terobosan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa di zaman digital.
Konsep digital university telah mendapat support teknologi yang tepat, namun perlu didukung regulasi yang jelas agar tidak eksesif.
"Salah satu konsen digital university adalah penekanan teknik transformasi jarak jauh yang sama efektifnya dengan tatap muka" katanya dalam keterangan yang diterima Sabtu (6/2/2021).
Pada pembelajaran jarak jauh ini mahasiswa yang terdaftar di satu kampus, dapat mengikuti perkuliahan di kampus lain sesuai dengan minat dan konsen dari mahasiswa tersebut.
Di tengah kondisi pandemi Covid-19, lanjut Ramdhani, kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di lingkungan kampus PTKI sebenarnya sudah berjalan, akan tetapi tingkat efektifitasnya belum sesuai espektasi.
Baca juga: Lamban, Banyak Perguruan Tinggi Swasta Kurang Perhatikan Tiga Hal Ini
Dalam konsep digital university ini juga menerapkan penjaminan mutu.
Terdapat delapan standar penjaminan mutu yang harus ada dan dan terpenuhi dalam platform apapun.
Yaitu standar kompetensi, isi, proses, penilaian, standar lulusan, fasilitas, manajemen, dan standar pembiayaan.
Dengan pesatnya perkembangan digital, bukan hal yang mustahil peran dosen atau guru dalam proses transfer keilmuan akan tergantikan oleh mesin. Kondisi semacam ini tentunya perlahan akan mereduksi peran dosen.
Mengingat perkembangan dunia yang begitu pesat, guru besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini meminta semua stakeholder kampus Islam bersiap menerima perubahan hingga yang paling ekstrim.
“Perubahan zaman adalah sesuatu yang tetap. Sehingga kita harus berubah dengan berinovasi melalui berpikir kreatif mencari model-model baru dalam mengajar serta model baru menghadapi mahasiswa,” ungkap Ramdhani.