Pecahnya Kongsi Partai Berkarya Versi Kubu Muchdi PR Diibaratkan dengan Istilah Jawa Ini
Upaya Jendral (Purn) Syamsul Djalal, menurut Tri Joko Susilo, harus diikuti dengan pendudukan sekretariat Kantor DPP Berkarya.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Front Nasional Berkarya (FNB) mengibaratkan pecahnya Partai Beringin Karya (Berkarya) kubu Ketua Umum Muchdi Purwopranjono (Muchdi PR) dengan istilah Jawa Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara.
Istilah tersebut berarti manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.
"Mungkin itu yang kita lihat dimana-mana dan itulah yang dilakukan oleh Pak Jendral (Purn) Samsul Djalal" ujar Tri Joko Susilo, Ketua Front Nasional Berkarya dalam keterangannya, Minggu (7/2/2021).
Baca juga: Sosok Syamsu Djalal yang Dicopot dari Ketua Mahkamah Berkarya: Pernah Jadi Danpuspom ABRI
Upaya Jendral (Purn) Syamsul Djalal, menurut Tri Joko Susilo, harus diikuti dengan pendudukan sekretariat Kantor DPP Berkarya.
Hal itu guna meneguhkan posisinya menegakkan konstitusi organisasi kepartaian.
"Pak Jendral (Purn) Samsul Djalal ikut serta dalam proses pendirian partai berkarya diawal, mungkin dia mulai sadar siapa itu Badar, kami dari Front Nasional Berkarya mengapresiasi rencana Samsul yang bakal menggelar Munas dan sedianya untuk kemudian melakukan ishlah dengan kubu Pak Tommy"ujar Tri Joko Susilo.
FNB menilai, saat ini merupakan momentum tepat bagi Partai Berkarya untuk islah.
"Partai Berkarya harus kembali luruskan saf guna menyiapkan segala hal menuju verifikasi pemilu yang kian ketat," ujar Tri Joko Susilo.
Baca juga: Priyo Budi Santoso Klaim Menkumham Akan Kembalikan Partai Berkarya ke Tommy Soeharto
Ketua Umum FNB menyebut Samsul Djalal sebagai figur kebapakan, jujur, dan sudah berusia matang.
Samsul Djalal dinilai sebagai pribadi yang tidak memiliki kepentingan pribadi atau kelompok.
"Selain itu, beliau juga dikenal tokoh baik yang berani memperjuangkan kebenaran. Sekaligus, sosok santun dalam bersahabat. Sehingga upayanya pasti mendapat dukungan sangat kuat dari arus bawah Front Nasional Berkarya," ujar dia.
"Kami hormat kepada beliau, sudah waktunya kita bersiap mengatasi berbagai konflik yang tak perlu ini sehingga energi kita bisa kembali fokus pada persiapan lolosnya pemilu 2024. Sebentar lagi adalah bulan Ramadhan, mari kita jadikan sebagai bulan islah Partai Berkarya dan kemenangan persatuan partai," ajak Tri.
Tri mengemukakan, berkat sosok kebapakan, jujur, dan bicara lepas dari hati ke hati, Partai Berkarya bisa bersatu kembali.
"I like him (Saya menyukai sosok dia). Selamat memperjuangkan sekretariat partai dan meneguhkan posisi menuju munas yang dapat mendekatkan islah dengan kubu Pak Tommy. Ini saatnya segera menuju win-win solution," tutur Tri.