Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Lebih Percaya Medsos, Pers Dituntut Ubah Pemberitaan Semakin Ringkas dan Efisien

20 persen masyarakat Indonesia mempercayai media sosial senagai kanal informasi terpercaya.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Masyarakat Lebih Percaya Medsos, Pers Dituntut Ubah Pemberitaan Semakin Ringkas dan Efisien
screenshot
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam Konvensi Nasional Media Massa HPN 2021, seperti disiarkan langsung di Channel Youtube Dewan Pers, Senin (8/2/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Survei Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2020 menunjukkan 20 persen masyarakat Indonesia mempercayai media sosial senagai kanal informasi terpercaya.

 Atas hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menilai pers harus semakin ringkas dan efisien.

 “Memperlihatkan dominasi media sosial sebagai kanal informasi yang paling dipercaya masyarakat,” ujar Johnny Plate dalam Konvensi Nasional Media Massa HPN 2021, seperti disiarkan langsung di Channel Youtube Dewan Pers, Senin (8/2/2021).

 Konvensi Nasional Media Massa digelar dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional 2021. Adapun tema yang diangkat, “Pers Nasional Bangkit dari Krisis Akibat Pandemi Covid-19 dan Tekanan Disrupsi Digital."

 “Harus kita sadari bersama, masyarakat mempercayai media sosial sebagai kanal informasi terpercaya. Sekitar 20 persen dari mereka yang menyatakan demikian,” jelasnya.

 Melihat fenomena tersebut, lanjut dia,  pers dan media umumnya dituntut untuk merubah proses pemberitaan menjadi semakin ringkas dan  efisien.

 Dia mengatakan kebangkitan media sosial sebagai media yang dipercaya oleh masyarakat dapat memantik sejumlah isu lain di masa depan, diantaranya permasalahan hak cipta, hak  reproduksi konten.

BERITA TERKAIT

 Hal ini tentu, imbuh dia, perlu disikapi dengan bijak.

Baca juga: AMSI: Industri Media Tiba-tiba Harus Ikuti Cara Kerja Algoritma yang Seringkali Ganggu Kualitas

 Meskipun digitalisasi membuat pers  melakukan perubahan dalam berbagai proses bisnis, dia berpesan, jangan sampai semangat untuk terus memberitakan informasi yang aktual, faktual dan akuntabel itu menjadi berubah.

 Selain itu kata dia, di tengah tantangan digitalisasi, justru pers harus tetap mengedepankan fungsi utamanya mencerdaskan kehidupan bangsa.

 “Kondisi yang terus berubah harus direspons dengan semangat untuk bergerak melaju melalui peningkatan kemampuan Insan pers nasional, terlebih bagi para pelaku media siber yang begitu cepatnya menjangkau masyarakat,” jelasnya.

 Menurtunya, kerja bersama antara industri pers dan stakeholder dalam menciptakan tata kelola media yang ideal, sangat lah diperlukan melalui upaya diversifikasi produk-produk media, intensifikasi kualitas produk-produk jurnalisme dan ekstensifikasi faktor-faktor penting dalam industri pers dan media.

 “Hal  tersebut harus terus kita upayakan agar industri pers media dapat selalu meningkatkan kualitasnya dan profesionalismenya,” ucapnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas