Popularitas Demokrat dan AHY Melejit Sejak Isu Kudeta, Pengamat : Populer Saja Tak Cukup
Pengamat ingatkan Demokrat, populer saja tak cukup dalam dunia politik, harus bisa mengkonversi popularitas menjadi elektabilitas.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
Hanya saja, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap dugaan tersebut salah dan keliru. Djarot juga menyebut isu kudeta yang diduga dimainkan Partai Demokrat terinspirasi oleh drama korea (drakor).
"Saya ucapkan selamat dan sukses dalam memainkan isu kudeta yang mungkin saja, mudah-mudahan saya keliru, terinsipirasi sama popularitas drakor," kata Djarot.
PKS: Isu Kudeta Jika Ditangani dengan Baik Bisa Bawa Insentif Politik
Sementara itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai wajar melejitnya popularitas Partai Demokrat dan AHY.
Sebab isu kudeta dapat memberikan keuntungan jika ditangani dengan baik.
"Isu kudeta jika ditangani dengan baik bisa membawa insentif politik."
"Tapi memang perlu isu yang lebih direct bermanfaat bagi masyarakat," ujar Mardani, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (8/2/2021).
Mardani menegaskan banyaknya ketua umum partai politik yang memiliki popularitas tinggi justru bagus bagi demokrasi.
Hal itu, kata anggota Komisi II DPR RI tersebut, akan memunculkan pertarungan yang sehat dalam demokrasi.
"Bagus kalau banyak Ketua Umum Partai punya popularitas yang tinggi, akan ada pertarungan yang sehat."
"Tapi PKS akan terus fokus untuk #BersamaMelayaniRakyat," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.