Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Popularitas Demokrat dan AHY Melejit Sejak Isu Kudeta, Pengamat : Populer Saja Tak Cukup

Pengamat ingatkan Demokrat, populer saja tak cukup dalam dunia politik, harus bisa mengkonversi popularitas menjadi elektabilitas.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Popularitas Demokrat dan AHY Melejit Sejak Isu Kudeta, Pengamat : Populer Saja Tak Cukup
Istimewa
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Gedung DPR, Kamis (6/8/2020) 

Hanya saja, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap dugaan tersebut salah dan keliru. Djarot juga menyebut isu kudeta yang diduga dimainkan Partai Demokrat terinspirasi oleh drama korea (drakor).

"Saya ucapkan selamat dan sukses dalam memainkan isu kudeta yang mungkin saja, mudah-mudahan saya keliru, terinsipirasi sama popularitas drakor," kata Djarot.

PKS: Isu Kudeta Jika Ditangani dengan Baik Bisa Bawa Insentif Politik

Sementara itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai wajar melejitnya popularitas Partai Demokrat dan AHY.

Sebab isu kudeta dapat memberikan keuntungan jika ditangani dengan baik. 

"Isu kudeta jika ditangani dengan baik bisa membawa insentif politik."

"Tapi memang perlu isu yang lebih direct bermanfaat bagi masyarakat," ujar Mardani, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (8/2/2021). 

Berita Rekomendasi

Mardani menegaskan banyaknya ketua umum partai politik yang memiliki popularitas tinggi justru bagus bagi demokrasi. 

Hal itu, kata anggota Komisi II DPR RI tersebut, akan memunculkan pertarungan yang sehat dalam demokrasi. 

"Bagus kalau banyak Ketua Umum Partai punya popularitas yang tinggi, akan ada pertarungan yang sehat."

"Tapi PKS akan terus fokus untuk #BersamaMelayaniRakyat," tandasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas