6 Fakta Ulah KKB Papua, Ancam Bunuh Bupati hingga Eksekusi Warga yang Tak Beri Bantuan
Terutama alasan utama Natalis beserta jajarannya tidak berada di Sugapa adalah karena faktor keamanan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni curhat mengenai ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Sejak awal 2021, ia dan jajarannya belum sama sekali berada di Sugapa untuk menjalankan roda pemerintahan.
Sugapa merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya di Papua.
Setidaknya ada sejumlah alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Terutama alasan utama Natalis beserta jajarannya tidak berada di Sugapa adalah karena faktor keamanan.
Yakni ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Baca juga: Ini Respons Wakapolda Papua Soal Tantangan Perang Terbuka KKB: TNI-Polri Tidak Takut
1. Pernah Ditembaki KKB
Bupati mengatakan pernah ditembaki KKB.
"Saya sempat juga bersama TGPF ditembaki KKB, tapi memang kalau malam (di Sugapa) saya tidak nyaman juga," kata dia dikutip dari Kompas.com.
Ketidaknyamanan bukan saja dirasakan oleh Natalis, tetapi juga oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah itu.
2. KKB Teror ASN
Menurut bupati, para ASN kerap didatangi anggota KKB yang meminta bantuan dan harus dipenuhi.
"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman. (KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis.
KKB, sambung Natalis, tanpa ragu melakukan tindak kekerasan bersenjata kepada siapa saja yang menolak memberikan bantuan yang diminta.