Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Laporan Pendahuluan Investigasi KNKT: Ada 2 Kerusakan yang Ditunda Perbaikannya Sejak Natal 2020

KNKT rilis laporan pendahuluan hasil investigasi jatuhnya Sriwijaya Air: Tuas Gas SJ-182 bergerak mundur 3 kali, pesawat kehilangan tenaga.

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Laporan Pendahuluan Investigasi KNKT: Ada 2 Kerusakan yang Ditunda Perbaikannya Sejak Natal 2020
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas gabungan membawa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan pendahuluan hasil investigasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air PK-CLC SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Dalam laporan tersebut KNKT menyebut pengatur sistem daya atau gas (Throttle) pada pesawat mengalami anomali.

Tuas autothrottle mesin sebelah kiri pesawat nahas tersebut bergerak mundur ketika pesawat melewati ketinggian 8150 kaki.

Sementara yang sebelah kanan tidak bergerak sama sekali alias macet.

Baca juga: KNKT Rilis Laporan Awal Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Pengamat: Masih Tunggu CVR

Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan akibat dari anomali tuas tersebut pesawat kehilangan tenaga dan daya dorong.

"Mundurnya Throttle mesin sebelah kiri ini, membuat tenaga mesin sebelah kiri pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berkurang," ucap Nurcahyo, Rabu(10/2).

Nurcahyo menjelaskan, tuas throttle sebelah kiri pesawat juga bergerak mundur sebanyak tiga kali.

Berita Rekomendasi

Namun, ia belum dapat memastikan apakah autothrottle bagian kiri yang rusak karena autothrottle sebelah kanan juga mengalami anomali.

"Saat ini memang yang kita ketahui autothrottle kiri bergerak mundur, tetapi apakah ini yang rusak yang kiri, kita belum tahu karena dua-duanya menunjukkan sikap yang berbeda atau artinya dua-duanya mengalami anomali," kata Nurcahyo.

Dari hasil investigasi yang dilakukan KNKT, Nurcahyo mengungkapkan, ada dua kerusakan yang ditunda perbaikannya sejak 25 Desember 2020. 

"Penundaan perbaikan ini, atau Deferred Maintenance Item (DMI) merupakan hal yang sesuai asal tetap mengikuti panduan Minimum Equipment List atau MEL," kata Nurcahyo.

Jenazah Captain Afwan, pilot korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/1/2021). Mengantar kepergian Captain Afwan, belasan pilot dan pramugari serta pramugara turut hadir di pemakaman sang kapten tersebut. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Jenazah Captain Afwan, pilot korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/1/2021). Mengantar kepergian Captain Afwan, belasan pilot dan pramugari serta pramugara turut hadir di pemakaman sang kapten tersebut. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha)

Pada 25 Desember 2020, ditemukan penunjuk kecepatan di sisi sebelah kanan rusak dan belum berhasil diperbaiki dan dimasukkan ke daftar penundaan perbaikan kategori C sesuai MEL.

Pada 4 Januari 2021, indikator pun diganti dan hasilnya terlihat bagus sehingga DMI pun ditutup.

Kemudian pada 3 Januari pilot melaporkan autothrottle tidak berfungsi, dan dilakukan perbaikan dengan hasil baik.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas