TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal menilai sindikat mafia tanah ini seharusnya menjadi isu nasional.

Dino menyebut hal itu karena sudah banyak korban yang disebabkan para sindikat tanah ini.

Diketahui, keluarga Dino juga menjadi satu di antara korban tersebut.

"Mafia tanah ini perlu menjadi isu nasional karena sudah lama meresahkan masyarakat dan telah menjadi kanker yang tidak terselesaikan," katanya dalam sambungan telepon dengan Tribunnews, Sabtu (13/2/2021).

Baca juga: Suarakan Kasusnya di Twitter, Dino Patti Djalal Kini Mewakili Banyak Korban Sindikat Mafia Tanah

Ditambahkan Dino, setelah dirinya menyuarakan kasus ini di Twitter, beberapa orang dan kolega mengirimkan pesan kepadanya.

"Banyak sekali orang yang enggak saya kenal dapat nomor saya dari mana, terus kirim pesan, atau kolega saya yang secara umum, kirim pesan bahwa mereka juga jadi korban," tambahnya.

Dengan banyaknya pesan dan notifikasi yang masuk, dia menilai isu mafia tanah ini jadi hal yang serius.

"Ini mewabah dan harus ada yang melawan mereka. Enggak bisa mereka menang terus, karena mereka ini pakai duit, kita blakan-blakan saja," tambahnya.

Dia pun berharap kepolisian bekerja melindungi rakyat untuk kasus ini.

"Kalau bukan polisi, siapa lagi coba? Siapa lagi yang melindungi rakyat?" pungkas Dino.

Baca juga: Sofyan Djalil Mengaku Kecolongan Kasus Peralihan Nama Sertifikat Tanah Milik Orang Tua Dino Patti

Diketahui sebelumnya, Dino menyebut polisi telah menangkap tersangka atas nama Fredy Kusnadi pada 11 November 2020.

"Namun setelah dibawa ke Polda Metro Jaya, malam itu juga sang dalang dibebaskan tanpa proses hukum yang transparan dan jelas," kata Dino melalui akun Twitternya yang sudah Tribunnews konfirmasi langsung, Kamis (11/2/2021).

Setelah itu, kata Dino, Fredy kabur dari rumahnya.

Dino pun mengutarakan keanehannya dalam peristiwa ini.