Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kementan Berharap Asuransi Dimanfaatkan untuk Cover Lahan Pertanian di Banjar

Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menjadi salah satu daerah yang paling luas terkena dampak banjir di awal tahun 2021.

Editor: Content Writer
zoom-in Kementan Berharap Asuransi Dimanfaatkan untuk Cover Lahan Pertanian di Banjar
Humas Kementan
Ilustrasi lahan pertanian. 

TRIBUNNEWS.COM, BANJAR – Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menjadi salah satu daerah yang paling luas terkena dampak banjir di awal tahun 2021. Bencana tersebut juga mengganggu sektor pertanian. Kementerian Pertanian berharap asuransi bisa dimanfaatkan untuk menghindari petani dari kerugian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bencana alam yang menimpa Banjar diharapkan bisa menjadi pembelajaran buat bersama.

"Kita semua prihatin dengan kondisi ini. Termasuk juga untuk pertanian yang sangat terganggu. Oleh karena itu, kita mengajak petani untuk memanfaatkan asuransi agar tidak menderita kerugian jika bencana serupa kembali menimpa lahan pertanian," katanya, Jumat (12/2/2021).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan asuransi akan sangat membantu.

"Asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana. Asuransi akan membantu petani menjaga lahan jika terjadi gagal panen akibat perubahan iklim, cuaca buruk, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman," jelasnya.

Sarwo Edhy menambahkan, asuransi memiliki klaim yang akan diberikan saat pertanian gagal panen.

"Klaim yang diberikan asuransi mencapai Rp 6 juta perhektare. Dengan klaim tersebut petani tidak akan menderita kerugian. Justru petani tetap memiliki modal untuk kembali tanam," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Di Banjar, salah satu yang paling parah akibat bencana banjir adalah sektor tanaman pangan dan hortikultura. Kerugian dari sektor tanaman pangan dan hortikultura diperkirakan mencapai Rp 38,2 miliar.

Kerugian ini meliputi dampak terhadap pertanaman padi, hortikultura, sarana prasarana penyuluhan, alat mesin pertanian (Alsintan), maupun jalan usaha tani.

“Kerugian yang dialami sektor tanaman pangan dan hortikultura kurang lebih Rp 38,2 Miliar,” ungkap Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar, Eddy Hasbi.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas