Di Tengah Maraknya Bencana Banjir dan Longsor, Presiden Jokowi Ingatkan Antisipasi Karhutla
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pejabat di daerah tidak kendor dalam mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pejabat di daerah tidak kendor dalam mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hal itu dikatakan Presiden saat memberikan pengarahan dalam Rakornas Penanganan Karhutla 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin, (22/2/2021).
"Meskipun saat ini kita tengah menghadapi bencana banjir di beberapa daerah dan tanah longsor. Namun kewaspadaan kita terhadap ancaman karhutla dan lahan tidak boleh kendor," kata Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi Ingatkan Aturan Main Copot Jabatan Bila Tak Mampu Tangani Karhutla
Presiden meminta adanya rencana pencegahan yang matang dan terperinci dalam antisipasi Karhutla.
Selain itu juga, Presiden berharap ada penguatan sinergi antara lembaga di daerah.
Berdasarkan laporan yang diterima, Presiden mengatakan Karhutla sudah mulai terjadi sejak Januari 2021.
Di antaranya terjadi di Riau sebanyak 29 kejadian dan juga di Kalimantan Barat, 52 kejadian.
"Ini hati-hati Pak Gubernur Riau. Meskipun bisa ditangani jangan sampai ada muncul lagi," tuturnya.
Baca juga: Cegah Karhutla, BNPB Mengajak Warga Riau Tak Buka Lahan Dengan Membakar
Presiden mengatakan akan terjadi transisi pada Mei mendatang dari musim penghujan ke musim kemarau.
Oleh karena itu perlu adanya antisipasi karena diprediksi akan muncul sejumlah titik panas di beberapa daerah yang rawan Karhutla.
Sementara itu Presiden mengatakan berdasarkan laporan BMKG, saat ini sampai April mendatang, sebagian besar wilayah Indonesia akan mendapatkan curah hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi.
Fenomena La Nina masih berdampak pada cuaca di Indonesia pada Semester 1 tahun 2021.
"Bulan Mei diperkirakan akan jadi fase transisi dari musim hujan ke kemarau," pungkasnya.