Kemenko Marves Gandeng Pihak Swasta Kembangkan Pendekatan Ekonomi Sirkular di Kawasan Danau Toba
Untuk memastikan terciptanya pengelolaan sampah yang lebih efisien, Kemenko Marves menerapkan pendekaan ekonomi sirkular di kawasan Danau Toba.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kawasan Danau Toba di Sumatera Utara telah dinobatkan sebagai salah satu dari lima tujuan wisata “super prioritas” di Indonesia.
Kawasan ini memang terkenal dengan keindahan bentang alam dan budayanya.
Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah di sekitar Danau Toba adalah daerah tersebut harus mengambil tindakan kolektif untuk memastikan terciptanya pengelolaan sampah yang lebih efisien dengan menerapkan pendekaan ekonomi sirkular.
Baca juga: Ketika Para Menteri Jokowi Belanja Produk Kreatif Khas Danau Toba
Baca juga: Menparekraf Dukung Penuh Pengembangan Produk Kreatif Danau Toba
Dikutip dari Kompas.com, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan, model ekonomi sirkular ini adalah satu diantara kunci untuk mencapai nol polusi dan lingkungan yang bebas racun.
Untuk menerapkan ekonomi sirkular, maka pemerintah harus mendorong keterlibatan masyarakat serta menggandeng swasta dalam pengelolaan sampah secara terintegrasi sgar lingkungan di Danau Toba tetap sehat untuk pengunjung maupun masyarakat setempat.
Baca juga: Luncurkan Beli Kreatif Danau Toba, Presiden Jokowi: Kain Ulos dan Kopi Sidikalang Sudah Mendunia
Baca juga: Sandiaga Kunjungi Danau Toba, Pastikan Kesiapan Sebagai Salah Satu dari 5 Destinasi Super Prioritas
Dikutip press release yang diterima Tribunnews.com dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Rabu (24/2/2021), saat ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah bekerja sama dengan pihak swasta.
Termasuk PTTEP Indonesia, mengembangkan pendekatan ekonomi sirkular di kawasan Danau Toba.
Pendekatan yang menerapkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi tersebut diharapkan dapat mengurangi hingga 70% sampah yang akan masuk ke TPA, sungai, dan danau di kawasan itu.
Baca juga: Beli Kreatif Danau Toba Fair 2021, Upaya Bangkitkan Produk Lokal
Baca juga: Jalan-jalan ke Danau Toba, Jangan Lupa Mampir ke Spot Terbaik Adian Nalambok
Program-program Perwujudan Ekonomi Sirkular
Sebagai permulaan, ada program pendidikan untuk memastikan generasi muda sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang tepat sejak dini.
Dengan melatih para pendidik menggunakan berbagai macam alat yang ada seperti video dan buku-buku, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anak-anak sehingga dapat lebih menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik.
Baca juga: Kominfo Edukasi UMKM Pelaku Ekonomi Kreatif Danau Toba
Baca juga: Menparekraf Sandiaga ‘Seruput’ Kopi Motung Sambil Nikmati Danau Toba
Bekerja sama dengan organisasi seperti Universitas Indonesia dan Yayasan Lentera Anak, pemerintah menyediakan alat yang tepat untuk sekolah untuk mengembangkan kebiasaan dan perilaku pengelolaan sampah yang lebih baik.
Selanjutnya terdapat juga program bank sampah, dengan adanya dukungan kepada UKM dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
Dengan menghasilkan uang dari sampah yang dipilah dan dikelola, penduduk setempat tidak hanya dapat berkembang secara ekonomi dari pengelolaan dan pengelolaan sampah yang tepat.
Baca juga: Pemerhati Pariwisata: Pemda di Kawasan Danau Toba Harus Proaktif
Baca juga: Kemenko Marves Sebut Harus Ada Perubahan Struktural Mendalam Guna Atasi Pengelolaan Sampah Indonesia