Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Perayaan Cap Go Meh? Dirayakan setelah Tahun Baru Imlek, Ini Asal Mulanya

Setelah perayaan Tahun Baru Imlek, akan dirayakan berupa Cap Go Meh. Apa itu Cap Go Meh? Berikut penjelasan dan asal mulanya.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
zoom-in Apa Itu Perayaan Cap Go Meh? Dirayakan setelah Tahun Baru Imlek, Ini Asal Mulanya
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Parade Tatung pada puncak event Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020) - Apa itu Cap Go Meh? Berikut penjelasan dan asal mula perayaan Cap Go Meh. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pengertian perayaan Cap Go Meh dan asal mulanya.

Setelah merayakan Tahun Baru Imlek, orang-orang Tionghoa akan ada perayaan yang dinamakan Cap Go Meh.

Lantas, apa itu perayaan Cap Go Meh?

Terdapat banyak sekali tradisi perayaan Imlek yang selalu dinanti-nantikan bagi yang merayakan.

Baca juga: Imlek Nasional 2021, Jokowi: Momentum Gotong Royong Hadapi Tantangan Bangsa dan Pandemi Covid-19

Baca juga: Resep Masakan Lontong Cap Go Meh hingga Lontong Sayur yang Enak dan Mudah, Berikut Cara Membuatnya

Untuk diketahui, perayaan Tahun Baru Imlek merupakan perayaan yang panjang.

Di China, terdapat festival-festival yang berlangsung selama beberapa hari saat Tahun Baru Imlek.

Sementara di Indonesia, terdapat perayaan Cap Go Meh sebagai salah satu perayaan Tahun Baru Imlek.

Berita Rekomendasi

Dikutip dari Bobo, Cap Go Meh merupakan salah satu Bahasa Hokkian yang memiliki arti.

Kata 'Cap' berarti sepuluh, 'Go' berarti lima, dan 'Meh' yang memiliki arti 'malam'.

Baca juga: Jaga Stok Imlek dan Cap Gomeh, Pertamina Pasok 75 Ribu Elpiji 3 Kg di Kalimantan Barat

Baca juga: Tak Ada Lonjakan Penumpang saat Libur Tahun Baru Imlek, Ini Kata Kemenhub

Dari arti tersebut, perayaan Cap Go Meh dilangsungkan pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek dalam kalender Tionghoa.

Cap Go Meh juga ada di Tiongkok, namun festival ini disebut Yuan Xiao atau Shang Yuan.

Dalam bahasa Inggris, festival setelah Imlek ini juga dikenal dengan nama Lantern Festival atau Festival Lampion.

Asal Mula Perayaan Cap Go Meh

Parade Tatung pada puncak event Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 Tatung. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)
Parade Tatung pada puncak event Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 Tatung. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA) (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Perayaan Cap Go Meh sendiri diperkirakan telah ada sejak 2.000 tahun yang lalu, yaitu pada zaman Dinasti Han di China.

Dalam masa pemerintahan Dinasti Han, biksu Budha diharuskan membawa lentera untuk ritual.

Lentera tersebut akan diterbangkan sebagai simbol melepas nasib buruk di masa lalu, dan menyambut nasib baik di masa depan.

Baca juga: Libur Tahun Baru Imlek 2021 Lancar, Aktivis Milenial Bilang Begini

Baca juga: Panggung Barongsai Bikin Kerumunan saat Imlek, Pantjoran PIK Langsung Disegel 

Maka dari itu, setiap perayaan Cap Go Meh, dapat ditemui banyak sekali hiasan lentera merah.

Kadang-kadang, terdapat tempat perayaan Cap Go Meh yang melepaskan lentera bersama-sama.

Berakhirnya Larangan-larangan Imlek

Dalam kepercayaan orang Tionghoa, ada beberapa hal yang dilarang untuk dilakukan selama Tahun Baru Imlek.

Beberapa hal yang dilarang ini dipercaya bisa menghilangkan keberuntungan atau membawa nasib buruk, seperti membersihkan atau menyapu rumah saat tahun baru Imlek, memotong rambut, dan yang lainnya.

Saat Cap Go Meh, larangan untuk hal-hal di atas akan berakhir. Ini karena Cap Go Meh merupakan penanda berakhirnya perayaan Imlek.

Hidangan Khas Cap Go Meh

Fakta Unik Lontong Cap Go Meh
Fakta Unik Lontong Cap Go Meh (Instagram/ezcookingbaking)

Pada perayaan Cap Go Meh, terdapat hidangan khas yang selalu ada, yaitu lontong Cap Go Meh.

Masih dikutip dari Bobo, lontong Cap Go Meh merupakan masakan peranakan, yang berasal dari masakan China dan Jawa.

Menurut pemerhati budaya Tionghoa, Agni Malagina, lontong Cap Go Meh ini ditemukan di sekitar wilayah pesisir Jawa.

Saat ini, lontong Cap Go Meh juga bisa dinikmati sepanjang tahun, karena ada banyak restoran yang menyajikannya.

Ada beberapa sejarah tentang bagaimana kisah awal lontong Cap Go Meh ini.

Yang pertama, ada yang mengisahkan jika imigran Tiongkok pada abad ke-14 di Indonesia, menikah dengan perempuan Jawa.

Dari pernikahan Tiongkok-Jawa inilah yang membuat terciptanya budaya Peranakan Tionghoa-Jawa.

Nah, di Tiongkok, orang-orang merayakan Tahun Baru Imlek dengan hidangan kue beras atau yuan xiao.

Kue beras inipun digantikan dengan lontong, yang juga dibuat dari beras dan disajikan dengan masakan Jawa.

(Tribunnews.com/Whiesa) (Bobo/Avisena Ashari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas