Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Polisi Tembak Mati 3 Orang, Legislator Golkar: Pecat secara Tidak Hormat dan Dihukum Berat

Pascainsiden harus segera ada komunikasi antara institusi Polri dan TNI agar dampaknya tidak meluas

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Oknum Polisi Tembak Mati 3 Orang, Legislator Golkar: Pecat secara Tidak Hormat dan Dihukum Berat
Kompas TV
Pelaku Penembakan 4 Orang di Kafe daerah Cengkareng, Bripka CS 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tindakan brutal oleh seorang oknum Polri berpangkat Bripka yang menewaskan seorang anggota TNI dan dua warga sipil di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat mendapat kecaman dari Anggota Komisi III DPR RI Rudy Masud.

Bripka CS layak dipecat dengan tidak hormat dan diganjar hukuman berat.

Rudy menyatakan aksi koboi oknum tersebut telah mencoreng kembali wajah Kapolri Baru Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang baru bulan Januari lalu dilantik.

"Sangat memalukan. Saya mengutuk aksi brutal tersebut," katanya kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).

Polikus muda Partai Golkar ini menyesalkan sampai terjadi aksi brutal yang dilakukan anggota Polsek Kalideres Bripka CS dengan menembak hingga tewas seorang anggota TNI dan dua korbannya adalah warga sipil. Satu orang disebut mengalami luka. 

Baca juga: Pelapor Kecewa Bareskrim Tolak Terbitkan Laporan Polisi Terkait Kasus Kerumunan Presiden di NTT

"Saya sepakat, oknum Polri tersebut segera dilakukan tindakan tegas yaitu pemecatan dengan tidak hormat karena sudah mencoreng wajah institusi.

Berita Rekomendasi

Dan atas aksinya, oknum tersebut juga layak dijatuhi hukuman berat," ujar Rudy.

Pria yang akrab disapa Harum itu menegaskan, pascainsiden harus segera ada komunikasi antara institusi Polri dan TNI agar dampaknya tidak meluas.

Baca juga: Bripka CS dalam Kondisi Mabuk Saat Tembaki Anggota TNI dan 2 Warga Sipil di Kafe Cengkareng

Tindakah brutal oknum Polri tersebut harus dilihat bahwa hal itu dilakukan atas nama pribadi.

"Jangan sampai menyeret-nyeret institusi.

Perlu komunikasi yang baik antara Polri dan TNI sehingga tidak melebar kemana-mana kasus tersebut. Saya harap ini aksi polisi koboi ini kasus terakhir," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas