Pengamat Ini Sebut SBY dan Elite PD Zalimi Moeldoko
SBY dan putranya, AHY, yang juga merupakan Ketua Umum PD menyebut gamblang nama Moeldoko dalang kudeta di partai itu.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gejolak di internal Partai Demokrat kian memanas.
Belakangan, SBY "turun gunung". Ia dan putranya, AHY, yang juga merupakan Ketua Umum PD menyebut gamblang nama Moeldoko dalang kudeta di partai itu.
Mantan panglima TNI itu juga disebut ingin menggantikan AHY sebagai ketua umum Partai Demokrat.
Reaksi kubu AHY tak main-main. Sejumlah pengurus inti PD yang dinilai terlibat dalam upaya penggulingan itu langsung dipecat.
Baca juga: Soal Kudeta Partai Demokrat, Andi Arief Tanggapi Pernyataan Moeldoko: Kenapa Merasa Ditekan
Namun, kebijakan Demokrat tersebut dikritik pengamat politik dan praktisi hukum, Saiful Huda Ems.
Pria yang di kalangan Aktivis 98 biasa dikenal dengan nama SHE ini menilai langkah yang dilakukan SBY dan AHY dilihat publik menzalimi Moeldoko dan 7 kader yang dipecatnya.
"Ini membuktikan bahwa tuduhan SBY selama ini yang menyatakan bahwa Moeldoko mengkudeta Partai Demokrat itu fitnah dan tidak benar. karena nyatanya pihak internal Partai Demokrat sendiri yang mendatangi Pak Moeldoko untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat," ujar Saiful Huda Ems, Sabtu (27/2/2021).
"Yang menghendaki kongres luar biasa Partai Demokrat itu bukan Pak Moeldoko tetapi internal dari Partai Demokrat itu sendiri. Semua anggapan ini sebenarnya dari internal, tetapi malah dilimpahkan ke Pak Moeldoko," ungkapnya.
Baca juga: SBY: Apa yang Dilakukan Moeldoko Merugikan Nama Baik Pak Jokowi
Saiful juga meyakini bahwa Moeldoko memiliki kesibukan sendiri sehingga tidak ada waktu untuk melakukan apa yang dituduhkan Ketua Umum Partai Demokrat itu.
"Apalagi kemarin kan sedang menyiapkan pernikahan untuk putrinya, tapi kok dituduh mau melakukan kudeta terhadap kepemimpinan AHY di Partai Demokrat," sambung Saiful.
Blunder lainnya yang dilakukan Cikeas, menurut Saiful, adalah mengadu domba kabinet Jokowi dengan terus menyalahkan Moeldoko.
"Apalagi ketika Pak SBY menyebut nama-nama menteri, itu menunjukkan bahwa SBY sudah mau mengadu domba kabinet Jokowi dengan terus menyalakan Pak Moeldoko," tambahnya.
Saiful juga sangat menyayangkan tindakan SBY dan AHY yang memecat 7 kader yang kritis atas kepemimpinan AHY saat ini. Saiful menilai ini adalah bentuk kezaliman pemimpin terhadap Partai dan para kadernya.
"Seperti Marzuki Alie yang mencoba membongkar kasus-kasus yang ada di Partai Demokrat, tetapi tidak diapresiasi dengan baik oleh ketua umumnya melainkan dipecat bersama 6 pengurus inti lainnya," Pungkasnya.
Menurut Saiful para kader yang dipecat masih punya kekuatan untuk terus melakukan Kongres Luar biasa. "saya pikir beliau beliau itu semuanya juga punya banyak pendukung di kepengurusan Partai Demokrat baik di tingkat pusat maupun di daerah. Itu bisa melakukan konsolidasi untuk melakukan kongres luar biasa," katanya.
Saiful berpesan kepada SBY untuk berhenti memberikan pendidikan politik yang buruk bagi masyarakat. Dia juga berpesan kepada AHY untuk terus banyak belajar berpolitik yang baik dan terus asah kemampuan. "AHY masih muda, masih perlu belajar bagaimana politik yang baik."