Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jhoni Allen: SBY Merekayasa Kongres V Demokrat, Peserta Tidak Punya Hak Suara Diusir Keluar

Setelah pidato Ketua Umum SBY, peserta Kongres yang tidak punya hak suara diusir keluar dari arena Kongres

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Jhoni Allen: SBY Merekayasa Kongres V Demokrat, Peserta Tidak Punya Hak Suara Diusir Keluar
Kolase Tribunnews.com
Mantan kader Demokrat, Jhoni Allen Marbun yang telah dipecat dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan anggota Partai Demokrat (PD) Jhoni Allen Marbun mengungkapkan bahwa saat ini partai berlambang Mercy itu telah dikuasai dinasti Cikeas. 

Dia menyebut, terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum PD di Kongres V Demokrat tahun lalu itu merupakan rekayasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang notabene adalah ayah dari AHY. 

"Kongres V 15 Maret 2020, di Senayan, Jakarta. Kembali SBY merekayasa tata cara kongres tidak sesuai sebagaimana mestinya," kata Jhoni dalam video yang diterima wartawan, Senin (1/3/2021). 

Jhoni mengatakan, dalam Kongres V itu, tidak ada pembahasan tata tertib acara dan syarat pemilihan ketua umum. 

Laporan pertanggungjawaban dari SBY sebagai ketua umum saat itu juga tidak ada. 

Jhoni Allen Marbun dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Jhoni Allen Marbun dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kolase tribunnews)

"Setelah pidato Ketua Umum SBY, peserta Kongres yang tidak punya hak suara diusir keluar dari arena Kongres," ujar Jhoni. 

Baca juga: Jhoni Allen Blak-blakan Ungkap SBY Lakukan Kudeta Terhadap Anas Urbaningrum, Ini Skenarionya

Seharusnya, lanjut Jhoni, semua peserta Kongres memiliki hak suara yang dapat digunakan saat pemilihan ketua umum atau perbedaan pendapat. 

Berita Rekomendasi

Jhoni menyebut SBY mendesain seluruh ketua DPD mendeklarasikan AHY sebagai ketua umum. 

"SBY mendesain seluruh ketua-ketua DPD seluruh Indonesia untuk medeklarasikan AHY sebagai ketua umum. Itulah yang mereka sebut aklamasi," ujarnya.

Atas dasar itu, Jhoni menilai AHY menjadi ketua umum namun tidak pernah berupaya meraih jabatan itu. 

AHY juga tidak tahu caranya turun gunung sehingga harus SBY yang menghadapi isu kudeta yang belakangan ini mengemuka. 

"Makanya AHY berada di puncak gunung, tapi tidak pernah mendaki. Oleh sebab itu, AHY selaku ketua umum tidak tahu cara turun gunung, sehingga bapaknya SBY yang saya hormati menjadi turun gunung. Inilah yang saya sebut krisis kepemimpinan," pungkas Jhoni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas