Sosok Pahlawan Keluarga itu Kini Tiada, 7 Keponakan Artidjo Disekolahkan hingga Jenjang Sarjana
Artidjo sebenarnya juga masih mengajar sebagai guru besar di UII. Namun karena kesibukannya di KPK, frekuensi mengajarnya semakin berkurang.
Editor: Dewi Agustina
![Sosok Pahlawan Keluarga itu Kini Tiada, 7 Keponakan Artidjo Disekolahkan hingga Jenjang Sarjana](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jenazah-artidjo-alkostar-telah-dibawa-untuk-disemayamkan.jpg)
Sudah satu tahun lebih Suryati tak bertemu tatap muka dengan almarhum. Pasalnya, Artidjo masih disibukkan dengan tugas-tugas barunya di KPK.
"Selama di KPK beliau tidak pernah pulang. Karena dewas baru, jadi tugasnya luar biasa beliau tidak ada waktu," tuturnya.
Baca juga: Anggota Dewan Pengawas KPK Artidjo Alkostar Meninggal Dunia, Berikut Profil dan Kiprahnya
Baca juga: Artidjo Alkostar Wafat, Presiden KSPI: Buruh Indonesia Sangat Kehilangan Beliau
Artidjo sebenarnya juga masih mengajar sebagai guru besar di Universitas Islam Indonesia (UII). Namun karena kesibukannya di KPK, frekuensi mengajarnya semakin berkurang.
Bahkan ada tumpukan tesis mahasiswa S2 di kediamannya yang belum sempat dikoreksi.
"Kan tugasnya paper, beliau belum pernah pulang. Ini masih belum dikoreksi," ungkapnya.
Kesempatan untuk bertemu dengan Artidjo sebenarnya pernah muncul di bulan Januari 2021.
Kala itu badan wakaf UII hendak menggelar rapat. Artidjo pun berencana untuk menghadirinya.
Namun, rencana berubah karena pandemi COVID-19 masih merebak. Rapat itu dibatalkan, Artidjo memilih pulang ke kampung halamannya di Situbondo.
"Kalau pulang paling beliau mengajar, terus rapat badan wakaf itu dua hari di hotel Sabtu sama Minggu biasanya beliau biasanya pulang," tuturnya.
Berbeda saat Artidjo menjadi hakim Mahkamah Agung. Hampir tiap pekan Artidjo menyempatkan diri untuk berkunjung ke Yogyakarta.
"Karena setelah ngurusin kasus perkara beliau pulang (ke Yogya. Beliau kalau ke Yogya ke Pasty (pasar satwa) beli pakan ikan. Itu beliau hiburannya itu kalau di Yogya," tandasnya.
Suryati pun tak merasakan firasat apapun sebelum Artidjo tutup usia. Terlebih Artidjo menurut sepengetahuannya tidak pernah mengeluh sakit.
"Kalau saya tanya, sehat-sehat katanya. (Artidjo) Malah nanyain hal lain. Aku nggak papa aku sehat, katanya," terangnya.
Bahkan di pagi hari sebelum tutup usia, mendiang masih sempat berkomunikasi dengan adik-adiknya yang tinggal di Situbondo melalui sambungan telpon.