Sosok Pahlawan Keluarga itu Kini Tiada, 7 Keponakan Artidjo Disekolahkan hingga Jenjang Sarjana
Artidjo sebenarnya juga masih mengajar sebagai guru besar di UII. Namun karena kesibukannya di KPK, frekuensi mengajarnya semakin berkurang.
Editor: Dewi Agustina
Sabtu (27/2/2021) malam, Suryati juga sempat dihubungi almarhum untuk menanyakan kabar.
Pembicaraan terakhir keduanya adalah ajakan Artidjo kepada Suryati untuk ikut menetap di ibu kota.
Namun, takdir berkata lain. Sekitar pukul 14.00 WIB, Suryati menerima kabar atas meninggalnya sosok yang dia kenal sebagai pejuang keluarga tersebut.
Baca juga: Sosok Artidjo Alkostar di Mata Menkopolhukam Mahfud MD: Beliau yang Menginspirasi Saya
Baca juga: Artidjo Alkostar Wafat, Presiden KSPI: Buruh Indonesia Sangat Kehilangan Beliau
Kampus UII Yogyakarta merupakan tempat mengabdi Artidjo Alkostar menyampaikan ilmu hukum kepada para mahasiswanya.
Tak pelak, UII Yogyakarta pun merasa kehilangan sosok mantan hakim agung yang dikenal tegas dan tak ada ampun kepada para koruptor tersebut.
Rektor UII Yogyakarta, Fathul Wahid pun menyatakan berduka cita atas berpulangnya sang pengajar senior di kampus Fakultas Hukum itu.
Menurut dia, Artidjo Alkostar yang akrab disapa Pak AR itu adalah seorang teladan yang sukar ditemukan gantinya.
"Keluarga besar UII berduka mendalam atas wafatnya Pak Ar. Pak Ar adalah sosok teladan dalam menjaga komitmen dan merawat integritas,” ungkap Fathul Wahid.
"Kami berdoa bersama semoga Pak Ar mendapatkan akhir terbaik, husnul khatimah dan menghadap Allah dalam kemuliaan. Kami di UII dan bangsa Indonesia Insya Allah menjadi saksi bahwa Pak Ar orang baik," tambahnya.
Selama ini menurut Fathul Wahid, sosok Artidjo selalu mengajak semua orang di kampus untuk menjaga akal sehat yang oleh Artidjo disebut dengan sukma. Sukma inilah penimbang kebaikan dan keburukan yang jujur.
"Pak Ar adalah sosok yang serius dalam berpikir dan irit dalam bicara, dalam balutan kesederhanaan hidup," tandasnya. (Tribun Network/nor/tro/wly)