Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setahun Pandemi Corona di Indonesia, Gelombang Pertama Belum Usai Meski Kasus Covid-19 Melandai

Adib menyoroti angka positivity rate di Indonesia masih tinggi. Hal itu menurutnya bisa berdampak pada angka kematian akibat Covid-19.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Setahun Pandemi Corona di Indonesia, Gelombang Pertama Belum Usai Meski Kasus Covid-19 Melandai
WARTAKOTA/Nur Ichsan
Pemkot Tangerang kembali menggelar penyuntikan vaksin Covid-19 kepada 3000 orang peserta dengan sasaran pedagang pasar, karyawan dan tenan mal yang digelar di 3 lokasi yakni di Pasar Anyar, Pasar Malabar dan Tangcity Mall, Senin (1/3/2021). Pemberian vaksin ini diharapkan selain dapat memberi harapan baru pemulihan ekonomi juga menjadi upaya yang efektif menekan penyebaran Covid-19 di Kota Tangerang. (WARTAKOTA/Nur Ichsan) 

Adib menyebut ada banyak masalah yang perlu segera dibenahi dalam penanganan pandemi Corona. Di antaranya soal integritas data.

"Kita tahu bahwa supply chain sistem tentang kebutuhan alat obat dan tentunya berkaitan dengan vaksin yang harus kita perbaiki ke depan, dan juga kemampuan anggaran," kata Adib.

"Problem yang berkaitan dengan integrasi data, nah ini saya kira beberapa hal yang menjadi masalah yang harus diselesaikan ke depan. Di tahun 2021 ini upaya-upaya itu harus menjadi prioritas pemerintah," bebernya.

Ia menekankan, pandemi Corona saat ini tak bisa diselesaikan satu hingga dua bulan. Masih butuh hingga dua tahun lamanya agar Covid-19 terkendali.

"Kita belum mengalami penurunan dari gelombang pertama atau menurun dari puncak," tegasnya.

Terpisah, epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi oleh pemerintah.

Terutama soal testing, pelacakan, dan isolasi yang masih keteteran.

Berita Rekomendasi

"Jadi yang dasar saja masih keteteran. Testing, pelacakan, dan isolasi. Belum lagi untuk mendukung supaya masyarakat untuk mengurangi risiko penularan. Ini yang harus diingatkan terus," ucap Pandu.

Bahkan, Pandu mengatakan selama satu tahun pandemi Covid-19, penanganan masih belum optimal.

Apalagi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang pada saat itu menjabat dianggapnya tak cepat menanggapi kasus covid-19.

Baca juga: Sudah 7 Ribu Perusahaan Daftar Vaksinasi Mandiri, Paling Banyak dari Sektor Manufaktur

Baca juga: Filipina Terima Sumbangan Vaksin Covid-19 Sinovac, Duterte Pilih Merek Lain

Sementara Budi Gunadi Sadikin yang kini menjabat sebagai Menteri Kesehatan dipilih Presiden Joko Widodo lebih fokus pada vaksinasi.

Namun, tegas Pandu, sebenarnya yang utama saat ini yaitu menangani pandemi Covid-19.

"Sekarang dipilih yang menjadi menteri karena juga dia mempunyai ide vaksinasi. Tapi beliau tugasnya bukan vaksinasi saja, beliau tugasnya adalah menangani pandemi,” ucapnya.

Pandu menegaskan saat ini pemerintah khususnya Menteri Kesehatan harus diingatkan tidak hanya memikirkan vaksinasi saja.

Namun bagaimana mengatasi pandemi Covid-19.

"Kita harus mengingatkan Pak Budi Gunadi Sadikin bahwa bukan hanya pikirkan vaksinasi. Ini beliau di-backup 12 epidemiolog lho, yang lulusan dari semua luar negeri, stafsus empat, belum lagi yang lainnya. Jadi seharusnya tantangan yang banyak ini bisa lebih baik untuk menghadapi masalah pandemi ini," kata Pandu.(tribun network/yud/rin/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas