Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kudeta Demokrat, Jabatan Ketua Umum Direbutkan, Annisa Pohan: Ada 'Pembiaran' dari yang Punya Kuasa

Annisa Pohan buka suara soal jabatan kudeta di Partai Demokrat. Menurutnya saat ini ada pembiaran dari penguasa.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Miftah
zoom-in Kudeta Demokrat, Jabatan Ketua Umum Direbutkan, Annisa Pohan: Ada 'Pembiaran' dari yang Punya Kuasa
Instagram @annisayudhoyono
Annisa Pohan buka suara soal jabatan kudeta di Partai Demokrat. Menurutnya saat ini ada pembiaran dari penguasa. 

TRIBUNNEWS.COM- Annisa Pohan buka suara soal kudeta di Partai Demokrat.

Menurutnya saat ini ada pembiaran dari penguasa.

Diketahui, pada Jumat (5/3/2021) kemarin, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Pada KLB itu, disepakati Kepala Staf Presiden Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, menggantikan posisi AHY.

Menanggapi hal tersebut, Annisa Pohan menyinggung ada sikap pembiaran dari dari pihak penguasa dalam aksi KLB itu.

Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitter-nya, @AnnisaPohan, Sabtu (6/3/2021).

"Ketika sebuah Partai Politik diambil haknya secara paksa dengan melanggar konstitusi, lebih lagi ada 'pembiaran' dari yang punya kuasa," tulis Annisa

Berita Rekomendasi

Melihat hal ini, Annisa juga mempertanyakan bagaimana nasib hak dari rakyat nantinya.

"Apalagi dengan hak Rakyat kecil ? Siapa yang akan lindungi? apakah kita akan terus diam?," lanjutnya.

Baca juga: Pengamat Politik: Tak Masalah Jika Moeldoko Rangkap Jabatan KSP dan Ketua Umum Demokrat

Baca juga: 34 Pimpinan DPD Demokrat Siap Dampingi AHY Datangi Kemenkumham Hari Ini

Baca juga: Senin, Dua Kubu Partai Demokrat Akan Datang ke Kemenkumham, Ini Tujuannya

Baca juga: Ditawari Uang Rp 30 Juta untuk Ikut KLB Demokrat, Mashadi Tetap Loyal kepada AHY

Baca juga: Mahfud MD: Pengurus Resmi Partai Demokrat di Kantor Pemerintah itu AHY Putra SBY

Lanjut cuitan lain, istri AHY ini mengatakan keadilan di Indonesia sudah lama hilang.

Menurutnya, keadilan sudah hilang karena masyarakat tidak berperan aktif.

"Saya sadar, sudah lama keadilan pergi dari negara ini dan tidak pernah kembali."

"Itu karena kita hanya menjadi penonton pasif, tidak membela keadilan dan tidak ikut berperan aktif 'memulangkan' keadilan."

"Apakah kita akan terus diam?" tulis Annisa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas