Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gatot Nurmantyo Akui Sempat Diajak Jadi Ketua Demokrat versi KLB, Jhoni Allen: Jangan Asal Bunyi

Eks Panglima Tni Purnawirawan Gatot Nurmantyo akui sempat diajak jadi Ketum Demokrat versi KLB, Jhoni Allen: Jangan Asal Bunyi.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Gatot Nurmantyo Akui Sempat Diajak Jadi Ketua Demokrat versi KLB, Jhoni Allen: Jangan Asal Bunyi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Gatot Nurmantyo - Eks Panglima Tni Purnawirawan Gatot Nurmantyo akui sempat diajak jadi Ketum Demokrat versi KLB, Jhoni Allen: Jangan Asal Bunyi. 

Mantan Panglima TNI itu kembali menjelaskan orang itu merupakan eks kader Demokrat, yang keluar dari partai dan mengabdi dari luar.

Kata Gatot, ketika berhembus kabar tentang adanya KLB, sosok ini mendatanginya.

"Ketika ada informasi tentang KLB, datang kepada saya, terus saya sampaikan coba dalami lagi," ucapnya.

Gatot Nurmantyo dan Moeldoko
Gatot Nurmantyo dan Moeldoko (KOMPAS.com Roderick Adrian Mozes / TRIBUNNEWS Herudin)

Baca juga: Andi Arief sebut Demokrat Kubu Moeldoko Gagal Didaftarkan ke Kemenkumham

Baca juga: Nama Nazaruddin Dicatut, Beri Rp 5 Juta ke Peserta KLB, Demokrat Kubu AHY: Uang Darimana?

Lalu, setelah AHY melakukan konferensi pers tentang KLB, orang itu kembali mengajaknya lagi.

"Beliau ini datang kepada saya, menyampaikan bahwa ini sudah pasti akan terjadi dan tidak bisa ditolong lagi."

"'Maka Tolong pak gatot ikut KLB'. Lalu, saya tanya bagaimana prosesnya. Yang pertama adalah mosi tidak percaya atau menurunkan AHY, baru itu diadakan pemilihan."

"'Saya jamin pak Gatot pasti menang'," ungkapnya.

Sayangnya, Gatot tak bisa menyebutkan nama dari sosok tersebut.

Berita Rekomendasi

Tolak Ajakan KLB, Gatot Ingat Jasa SBY

Ajakan ini lantas ditolak Gatot mengingat jasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah membantunya berkarir di dunia militer.

Bagi Gatot, ajakan ini tidak sesuai dengan moralitas dan etika.

"Saya sampaikan bahwa harus menurunkan AHY. Ini sesuatu yang moralitas dan etika saya tidak bisa, karena saya dari Brigjen Mayjen jaman SBY."

"Kemudian bintang tiga sampai dengan jabatan Pangkostrad itu jamannya pak SBY, saya pun Kasat sama juga seperti itu," tuturnya.

Bahkan, Gatot mengakui, sudah bertemu dan berdiskusi dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebelum KLB terjadi.

Mantan Panglima Gatot Nurmantyo cium tangan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono
Mantan Panglima Gatot Nurmantyo cium tangan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (Kolase Tribun Video)

Baca juga: Gatot Nurmantyo Tak Kaget Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Sindir Harusnya Kedepankan Sikap Ksatria

Baca juga: Kubu Moeldoko Pilih Kantor DPP Demokrat di Rawamangun, Ini Penampakannya

Ia sama sekali tak terkejut atas prosesi KLB yang terjadi pada Jumat (5/3) lalu, di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas