Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes Pastikan Vaksin Sinovac yang Segera Kedaluwarsa Sudah Habis Digunakan untuk Vaksinasi Nakes

Vaksin Sinovac yang akan memasuki masa kedaluwarsa tersebut sudah diberikan kepada 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50.000 petugas pelayanan publik.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kemenkes Pastikan Vaksin Sinovac yang Segera Kedaluwarsa Sudah Habis Digunakan untuk Vaksinasi Nakes
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Guru di Kota Bandung menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung pada pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua di Hotel Karang Setra, Jalan Bungur, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021). Pada kegiatan tersebut sebanyak 1.300 orang menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama, yang terdiri dari 800 orang guru dan 300 perwakilan dari instansi. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menargetkan seluruh guru sudah divaksin sebelum rencana belajar tatap muka Juli mendatang. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vaksin Sinovac yang berasal dari China dikabarkan akan memasuki masa kedaluwarsa pada tanggal 25 Maret 2021 mendatang.

Vaksin tersebut kini sudah habis digunakan untuk memvaksinasi tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik pada batch pertama kedatangan vaksin tersebut.

"Mengenai kedaluwarsa vaksin Sinovac, kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac (produksi Sinovac) batch pertama, yakni sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam video yang diterima awak media, Minggu (14/3/2021).

Menurut Nadia, vaksin Sinovac yang akan memasuki masa kedaluwarsa tersebut sudah diberikan kepada 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50.000 petugas pelayanan publik.

Dia pun mengungkapkan, vaksin yang akan kedaluwarsa itu merupakan vaksin CoronaVac berbentuk botol kecil atau vial yang berisi satu dosis. Atau untuk satu kali penyuntikan.

Sementara saat ini vaksin Sinovac yang digunakan untuk menyuntik kelompok lanjut usia dan petugas pelayanan publik lainnya adalah kemasan botol besar.

"Menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisikan 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Ketua Tim Uji Klinis Nasional Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengatakan, vaksin Covid-19 asal Sinovac, China, memiliki masa kedaluwarsa dua tahun.

Oleh karenanya, kata Kusnandi, vaksin Covid-19 yang saat ini siap suntik harus segera dihabiskan.

"Vaksin ini secepat-cepatnya dipakai karena udah hampir 2 tahun. Jadi dipakai dulu sekarang ini, yang baru nanti dibikin lagi," kata Kusnandi.

Kusnandi memastikan, vaksin Covid-19 yang ada masih bisa melawan mutasi virus corona B.1.1.7 asal Inggris sehingga produsen belum perlu mengganti vaksin yang sedang dikembangkan.

"Kalau (mutasi virus Corona) berubah kita harus cari vaksin yang baru, karena mutasinya berbeda, tapi setahun ini kita belum perlu ganti vaksin Covid-19, dia masih bisa," pungkasnya.

Baca juga: Panglima TNI Pimpin Vaksinasi Covid-19 Bagi Prajurit Wilayah Yogyakarta di Lanud Adi Sucipto

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Wartawan, Bupati Karanganyar: Upaya Tumbuhkan Rasa Percaya Diri Teman-teman Pers

Terpisah, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heryanto mengatakan, vaksin Covid-19 asal Sinovac untuk gelombang pertama yang diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) memiliki masa kedaluwarsa sampai 25 Maret 2021.

"Sebetulnya yang jadi masalah ini, Vaksin CoronaVac ya, yang pertama kali datang 1,2 juta dan 1,8 juta di akhir Desember dalam produk jadi," kata Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas