Sudah sejak 19 Tahun Lalu, Anton Medan Mempersiapkan Kuburannya Sendiri
Anton Medan sudah mempersiapkan kuburannya sendiri di Ponpes At-Taibin sejak 19 tahun yang lalu.
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pemakaman Anton Medan dilakukan di Pondok Pesantren At-Taibin Pondok Rajeg pada Selasa (16/3/2021) pagi.
Diketahui, Anton Medan meninggal dunia pada Senin (15/3/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Ia meninggal di Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Bogor.
“Rencananya pemakaman besok pagi (Selasa hari ini) di sini,” kata Syamsul Bahri Radjam, menantu Anton Medan, di Pondok Pesantren At-Taibin Pondok Rajeg, Senin (15/3/2021).
Ia menambahkan jenazah Anton akan lebih dahulu disalatkan di Masjid Ponpes At-Taibin sebelum dimakamkan.
Baca juga: POPULER REGIONAL Pemeran Video Parakan 01 Trauma | Kisah Anton Medan Siapkan Liang Lahat Sendiri
Baca juga: Pagi Ini Anton Medan Dimakamkan di Dekat Masjid Tan Kok Liong yang Bergaya Tionghoa
“Besok kita pindahkan jenazah ke masjid untuk disalatkan. Setelah itu dimakamkan,” paparnya.
“Tadi kita sempat membawa ke rumah sakit. Dokter mengatakan sudah meninggal setelah cek jantung, nadi, dan pupil"
"Sudah ada surat kematian dari dokter,” jelasnya.
Sebelum meninggal, kesadaran Anton sudah mulai menurun sampai mengembuskan napas terakhir.
“Kesadarannya mulai menurun mulai jam 10.00 WIB. Lalu pukul 15.00 WIB kita bawa ke rumah sakit,” papar Syamsul.
Anton Medan menderita komplikasi penyakit diabetes dan darah tinggi.
“Tidak ada penyakit lain. Cuma diabetes dan ada tensi,” tambahnya.
“Kata dokter, gula darahnya sempat melandai. Namun kembali naik lagi sehingga tak tertolong,” terang Syamsul.
Sudah siapkan liang lahat
Anton Medan mengembuskan napas terakhirnya di kediamannya di kawasan Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pukul 14.50 WIB.
Baca juga: Ahok Sempat Besuk Anton Medan di Pondok Pesantren Sebelum Meninggal Dunia
Baca juga: Anton Medan Meninggal Dunia Saat Berjuang Lawan Diabetes, Sempat Terjatuh dari Tempat Tidur
Dikutip dari Tribunnews, liang lahat yang disiapkan Anton berada di Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taibin di Kampung Bulak Rata RT 2/8, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Ponpes itu akan menjadi tempat peristirahatan terakhir pria yang kini menginjak usia 61 tahun.
Pria pemilik nama Tionghoa, Tan Kok Liong, sejak dulu bercita-cita membangun sebuah pondok pesantren bagi mualaf Tionghoa dan mantan narapidana yang ingin belajar agama.
Pada 2002 cita-citanya terwujud membangun sebuah pondok pesantren.
Saat itu yang pertama kali dibangun oleh Anton yakni kuburan.
"Yang dibangun pertama Bapak (Anton Medan, red) kuburannya dulu, terus dilanjutin ngebangun pondok pesantren," kata Deni Chunk (41), pengurus Pondok Pesantren At-Taibin kepada TribunnewsBogor.com.
Lokasi yang nantinya menjadi tempat pemakanam Anton berada tepat di sebalah kanan Masjid Tan Kok Liong yang di desain dengan gaya bangunan Tionghoa.
Kuburan itu punya kedalaman sekitar 160 sentimeter dan panjang 2 meter yang saat ini dijadikan pendopo bagi tamu yang berkunjung ke pondok pesantren tersebut.
"Tadinya enggak ditutup meja, tapi takutnya bahaya akhirnya ditutup jadi lebih terlihat rapih," sambung Deni.
Selain pondok pesantren di lokasi tersebut yayasan mendirikan sekolah dengan sistem asrama.
Baca juga: Pablo Benua Posting Kondisi Anton Medan Sebelum Meninggal, Sebut Ayahanda Tercinta Orang Baik
Baca juga: Profil Anton Medan, Pendakwah yang Sempat Jadi Preman Kelas Kakap, Ini Kisahnya soal Kehidupan Lapas
Dahulu yang tinggal di asrama sampai 500 orang.
Berdirinya Pondok Pesantren At-Taibin bermula saat Anton Medan ingin syiarkan Islam dengan membangun pesantren pada 2002 lalu.
"Cita-cita bapak ingin bangun pesantren untuk mualaf Tionghoa, makannya didirikan pondok pesantren ini"
"Pembangunan sekitar dua tahun, baru mulai beroperasi pada 2004," terang Deni.
Sekolah yang di dalamnya juga ada pondok pesantren bagi mantan narapidana dan mualaf Tionghoa ini berdiri di atas lahan seluas 1,6 hektare.
Saat ini yayasan sudah tidak aktif lagi sejak beberapa tahun lalu.
Yang masih tersisa hanya pondok pesantren bagi eks narapidana serta mualaf Tionghoa yang ingin belajar ilmu agama.
Setiap bulan ada saja eks narapidana yang datang untuk mondok di sini.
Menjelang Ramadan para santri sudah banyak pulang ke kampung halaman masing-masing untuk ibadah puasa bersama keluarga.
"Emang enggak banyak, kalau bulan puasanya biasanya pada pulang," tukas dia.
Menurut Deni, santri mantan narapidana itu selain dibekali ilmu agama juga diajarkan berwirausaha selama berada di pondokan.
Seperti belajar mengelas, beternak hingga menjahit agar setelah mereka keluar sudah punya bekal keahlian untuk melanjutkan hidupnya dan tidak kembali terjerumus dalam dunia hitam.
"Mereka diajarin baca Alquran dan salat. Ada juga alumni yang sekarang sudah bisa buka pondok pesantren sendiri di kampungnya," kata lelaki yang juga guru di ponpes tersebut.
Ada yang mencolok dari arsitektur bangunan di pondok pesantren Anton.
Hampir semua artsitekturnya mendapat sentuhan khas Tiongkok.
Gaya khas bangunan Masjid Hok Tek Liong ini sengaja mengambil gaya bangunan Tiongkok sebagai ciri khas Anton yang memang keturunan Tionghoa.
Baca berita terkait Anton Medan Meninggal Dunia di sini.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Selasa Pagi Ini Anton Medan Dimakamkan di Ponpes At-Taibin Pondok Rajeg, Liang lahat Sudah Disiapkan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.