Survei Maret 2021: Mayoritas Anak Muda Bersedia Divaksin Covid-19
Survei Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis 73,2 persen anak muda bersedia divaksin dan 21,5 persen lainnya tidak bersedia.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei yang secara umum menyatakan mayoritas anak muda bersedia divaksin Covid-19.
Berdasarkan temuan survei tersebut 73,2 persen anak muda bersedia divaksin dan 21,5 persen lainnya tidak bersedia.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan ada perbedaan yang cukup tajam dengan temuan survei terhadap masyarakat umum yang bersedia divaksin.
Waktu itu, kata Burhanuddin, masyarkat umum yang bersedia hanya kurang lebih sekitar 54 sampai 55 persen.
Hal tersebut disampaikannya dalam rilis survei bertajuk Suara Anak Muda Terhadap Isu-Isu Sosial Politik Bangsa secara virtual pada Minggu (21/3/2021).
"Tapi kalau ditanyakan ke anak muda yang bersedia jauh lebih tinggi, total yang bersedia 73,2 persen. Ini kabar bagus ya. Yang tidak bersedia itu jauh lebih sedikit dibandingkan masyarakat umum (21,5 persen anak muda tidak bersedia)," kata Burhanuddin.
Baca juga: Survei Maret 2021: Mayoritas Anak Muda Anggap Jokowi Bisa Menangani Pandemi Covid-19
Berdasarkan cross tabulasi survei tersebut, kata Burhanuddin, etnik yang tingkat kebersediaan untuk divaksinnya jauh lebih rendah dibanding yang lain adalah mereka yang mengaku anak muda etnik Minang.
"Di luar itu tidak ada beda mau tingkat pendidikan, pendapatan, desa/kota, dan seterusnya," kata Burhanuddin.
Kemudian kalau dilihat apakah mereka percaya atau tidak percaya vaksin Covid bisa mencegah tertular covid lagi-lagi ada perbedaan.
Selain itu, kata Burhanuddin, anak muda cenderung lebih percaya bahwa vaksin bisa mencegah tertular covid.
Sebanyak 73,7 persen anak muda percaya dan 53,5 persen masyarakat umum percaya.
Baca juga: Setelah Jakarta, Menteri Erick Resmikan Sentra Vaksinasi Lansia di Semarang
Berdasarkan survei tersebut juga, kata Burhanuddin, anak muda dari Minang cenderung tidak percaya vaksin bisa mencegah tertular covid-19 dibanding etnik lain.
Survei tersebut dilaksanakan pada 4 sampai 10 Maret 2021.
Survei dilakukan melalui kontak telpon kepada responden mengingat situasi pandemi covid-19.
Populasi survei adalah generasi Z yang lahir pasca reformasi yang berusia 17 tahun sampai 21 tahun.
Sampel survei sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dari sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Survei dilakukan dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden, dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.