Menko PMK: Konglomerat Muda Juga Bisa Meninggal karena Tuberkulosis
Muhadjir Effendy mengatakan penyakit tuberkulosis (TB) kerap menyerang masyarakat yang berada di lingkungan padat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
![Menko PMK: Konglomerat Muda Juga Bisa Meninggal karena Tuberkulosis](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/muhadjir-effendi-menko-pmk-nih8.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan penyakit tuberkulosis (TB) kerap menyerang masyarakat yang berada di lingkungan padat.
Penyakit ini, menurut Muhadjir, kerap dilekatkan pada masyarakat yang memiliki ekonomi rendah.
"TB juga kerap dikaitkan dengan faktor lingkungan seperti polusi udara, asap rokok, kepadatan, dan juga pencemaran yang juga termasuk masalah buruknya sanitasi lingkungan," ujar Muhadjir dalam acara peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia secara virtual, Rabu (24/3/2021).
Padahal, menurut Muhadjir, TB dapat menyerang golongan masyarakat manapun. Penyakit ini, kata Muhadjir tidak hanya menjangkiti masyarakat ekonomi rendah.
Baca juga: Menko Airlangga Nilai PP Muhammadiyah Bantu Perluas Keuangan Inklusi Syariah
Bahkan, Muhadjir mengungkapkan ada konglomerat atau orang kaya yang terjangkiti penyakit ini.
"Bahkan saya menemukan data bahwa ada seorang konglomerat muda yang meninggal, yang kebetulan saya kenal baik. Saya sangat kaget diberitahu oleh familinya bahwa ternyata dia adalah penyintas TB. Seorang konglomerat bayangkan," tutur Muhadjir.
Mantan Mendikbud ini mengajak masyarakat untuk waspada terhadap penyakit ini. Indonesia, kata Muhadjir, merupakan salah satu negara penyumbang kasus TB terbesar di dunia.
"Oleh karena itu kita perlu bersama-sama menyesuaikan dengan penuh tekad bulat dan komitmen kuat," pungkas Muhadjir.