PROFIL Ahmad Yani, Petinggi KAMI yang Rumahnya Dilempari Bom, Dua Kali Gagal jadi Ketum PPP
Profil Ahmad Yani, petinggi KAMI yang rumahnya dilempari bom, sosoknya sempat gagal jadi ketum PPP hingga terseret kasus ujaran kebencian.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Namun, nama Ahmad Yani kembali gagal menjadi Ketua Umum PPP pada 2014.
Suryadharma Ali sempat mengatakan, ada dua calon ketua umum yang kuat, yakni Djan Faridz dan Ahmad Yani.
Namun, dalam pengesahannya, nama Ahmad Yani tidak ada dalam bursa calon ketua umum PPP.
Alhasil, dalam muktamar tersebut, Djan Faridz terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi.
Yani pun menilai muktamar tersebut lebih buruk daripada muktamar yang digelar di Surabaya.
"Skenario tersebut sebenarnya tidak menjadi masalah, saya hanya menawarkan pemilihan dipilih secara demokratis."
"(Saya nilai) Ini lebih buruk daripada muktamar di Surabaya," ujarnya saat meninggalkan arena Muktamar di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (2/11/2014) silam.
Baca juga: Diteror Bom Palsu, Istri Ahmad Yani Sebut Sang Suami Kritis Terhadap Pemerintah
Baca juga: Rumah Ahmad Yani KAMI Dilempari Bom, Gegana Turun Tangan
Gagal Menuju Senayan Kedua Kali
Kemudian, pada Pemilu 2014, Ahmad Yani gagal mempertahankan kursinya di DPR RI.
Dari hasil rekapitulasi suara di daerah pemilihannya, Sumatera Selatan 1, PPP belum memperoleh satu pun kursi di Senayan.
Ia pun sempat mengklaim kehilangan puluhan ribu suara hingga akibat 'permainan' oleh pihak penyelenggara pemilu, khususnya KPU Kabupaten Musi Rawas.
Bahkan, semua saksi parpol keberatan sehingga menolak hasil rekapitulasi KPU Kabupaten Musi Rawas.
"KPU sangat memprihatinkan. Jauh-jauh hari sudah melakukan transaksi suara. Dan itu saya alami sendiri."
"Di samping penggelembungan, ada pengurangan suara sistematis," ujar Yani dengan semangat di tengah rapat pleno terbuka, dikutip Tribunnews.com, Kamis (1/5/2014) lalu.