PDIP Ungkap Megawati Pernah Jadi Ketua PAC Cempaka Putih Sebelum Jadi Ketua Umum
Di tingkat bawah, regenerasi partai politik telah berjalan. Bahkan banyak kader-kader muda yang telah melaju menjadi perwakilan di Senayan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP Effendi Simbolon membantah regenerasi kepemimpinan internal di partai moncong putih itu tidak berjalan. Dia mengklaim dinamika proses peralihan kepemimpinan telah berjalan sebagaimana mestinya.
Hal itu menjawab perihal regenerasi peralihan kepemimpinan di bawah Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP yang tak tegeserkan sejak tahun 1999 silam.
Effendi kemudian bercerita rekam jejak Megawati hingga menjadi ketua umum PDIP tidak instan. Dia menyatakan torehan itu juga melalui proses yang tidak mudah dan membuktikan adanya regenerasi partai.
"Jadi Megawati yang kepeloporannya sebelum beliau sebagai ketua umum. Beliau pernah menjadi ketua anak cabang di Cempaka Putih. Jadi proses kelahiran sampai saat ini memang proses yang sangat panjang," kata Effendi dalam diskusi daring, Sabtu (27/3/2021).
Effendi kemudian ditanya perihal pernyataan Megawati yang ingin adanya regenerasi kepemimpinan di internal PDIP. Ia mengamini bahwa pernyataan tersebut bukan isapan jempol belaka.
"Jadi beliau pada hakikatnya menyadari bahwa keniscayaan perubahan dan regenerasi itu. Dan bahkan beliau mempersiapkan dan mendorong para kader yang muda dan kemudian menengah seperti usia saya untuk maju. Jadi sangat terbuka sikap dan pernyataan beliau," ujar dia.
Baca juga: Megawati Siap Diganti, Hendrawan: Kami di PDIP Tidak Risau dengan Urusan Suksesi Kepemimpinan
Baca juga: PDIP: Impor Beras Rendahkan Kecerdasan Rakyat Petani, Mendag Harus Pahami Semangat Indonesia Merdeka
Dijelaskan Effendi, pernyataan itu sekaligus menandakan bahwa Megawati tidak ingin adanya money politik dalam regenerasi kepimpinan partai. Sebaliknya, presiden ke-5 Indonesia itu juga tak mau kepimpinan partai diambil dari luar kader.
"Tapi ini kan semua bahasa sang sufi. Bagi saya beliau (Megawati) sudah sufi ya. Takarannya posisi sufi. Jadi kami yang kader mengerti dan memahami yang menjadi statement. Kalau dilihat dari statement beliau itu betul adanya. Kemudian lahir lah kader seperti Pak Jokowi, Mas Ganjar, bahkan sudah muncul generasi Mas Gibran," ungkap dia.
Di tingkat bawah sendiri, kata Effendi, regenerasi partai politik telah berjalan. Bahkan banyak kader-kader muda yang telah melaju menjadi perwakilan di Senayan.
"Coba lihat DRPD tingkat 2 itu banyak sekali yang sangat muda. Bahkan kami di DPR, dari 128 orang, persentase yang muda itu banyak sekali. Umur saya yang sekian ini sudah di ujung. Banyak sekali anak muda," ujar dia.