Moeldoko Mengaku Khilaf Tak Beri Tahu Istri Saat Terima Tawaran Jadi Ketua Umum Demokrat
Moeldoko mengaku tidak memberitahu istri dan keluarganya saat menerima tawaran menjadi pimpinan tertinggi di Partai Demokrat.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Moeldoko, mengaku tidak memberitahu istri dan keluarganya saat menerima tawaran menjadi pimpinan tertinggi pada partai berlambang mercy itu.
Diketahui, KLB Partai Demokrat digelar, Jumat (5/3/2021) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Saya juga khilaf sebagai manusia biasa tidak memberitahu kepada istri dan keluarga saya atas keputusan yang saya ambil," kata Moeldoko melalui postingan instagram miliknya dr_Moeldoko, Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Moeldoko: Saya Ini Orang yang Didaulat Untuk Memimpin Demokrat
Moeldoko mengatakan, dirinya merupakan tipikal orang yang berani mengambil risiko.
Dia juga meyakini keputusannya menerima tawaran menjadi Ketua Umum Partai Demokrat adalah hal yang benar.
"Terhadap persoalan yang saya yakini benar dan itu atas otoritas pribadi yamg saya miliki maka saya tidak mau membebani presiden. Untuk itu jangan bawa-bawa presiden dalam persoalan ini," ujarnya.
Bicara soal panglima dan komandan lapangan
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko berbicara soal panglima dan komandan lapangan saat berpidato di depan peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang diinisiasi Jhoni Allen Marbun Cs.
Diketahui, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, Sumatera Utara.
Setelah terpilih, Moeldoko yang datang ke hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) malam diberikan kesempatan berpidato.
Moeldoko dalam kesempatan tersebut sempat menyinggung soal kemampuan kepemimpinan dalam mengelola sebuah organisasi.
Baca juga: Berpidato Pakai Jas Partai Demokrat, Moeldoko: KLB Ini Konstitusional
"Kalau saya berbicara tentang leadership kekuatan seorang panglima ada di pundak komandan-komandan lapangan seperti kalian, semuanya," kata Moeldoko dalam pidatonya dilansir dari livefacebook tribunmedan, Jumat (5/3/2021).
Menurutnya seorang panglima tidak akan ada artinya bila tidak memilik prajurit yang tangguh.