Ketua DPD Golkar Jawa Timur Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Sarmuji mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena masih ada pihak-pihak yang tidak menginginkan Indonesia damai.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar telah menyebabkan 2 orang meninggal dan 14 orang luka-luka. Diketahui yang meninggal adalah pelaku bom bunuh diri. Pemboman ini terjadi pada pukul 10.26 WITA, Minggu (28/3).
Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M. Sarmuji dalam akun Instagramnya mengutuk keras aksi terorisme peledakan bom bunuh diri tersebut.
“Golkar mengutuk keras aksi terorisme peledakan bom bunuh diri yang terjadi di gereja katedral Makassar Sulawesi Selatan,” tulis Sarmuji
Pekan ini seharusnya menjadi hari bahagia bagi umat Kristiani karena tepat hari ini perayaan Minggu Palma diperingati. Minggu palma juga menandai dimulainya Pekan Suci dimana sepekan setelahnya adalah perayaan Minggu Paskah.
“Daun Palma adalah symbol pujian, kemulian, kemenangan dan damai tetapi ledakan bom bunuh diri yang terjadi pada pukul 10.26 WITA di Gereja Katedral Makassar telah menodai ketenangan dan kedamaian tersebut,” tulis Sarmuji dalam pesan singkatnya.
Sarmuji mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena masih ada pihak-pihak yang tidak menginginkan Indonesia damai. Pihak tak bertanggung jawab tersebut lebih senang Indonesia dalam keadaan kacau balau dan terus menerus dibawah terror pembunuhan.
“Kita harus tetap tegar menghadapi terror dan kita harus tegas kepada pihak-pihak yang mengotori ketenangan Indonesia. Mari kita tunjukkan sikap beragama yang menghadirkan kesejukan, kasih sayang, dan kebahagiaan bagi sesama,” tegas Anggota DPR RI tesebut.
Legislator RI dari dapil VI itu juga berharap jaringan pelaku pemboman tersebut segera diungkap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di Makassar juga wilayah Indonesia lainnya.
“Kami percaya bahwa aparat akan menemukan dan membongkar jaringan teroris ini. Alasan apapun tidak pernah bisa dibenarkan bagi orang yang tega dan bengis membunuh saudara-saudaranya sendiri,” tutup Sarmuji. (*)