Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kutuk Aksi Teror Gereja Katedral, Relawan Jokowi Minta Polisi Kejar Jaringan Pelaku

Jokowi Mania (Joman) meminta aparat kepolisian bergerak cepat mengejar dan menangkap jaringan pelaku pengeboman Gereja Katedral di Makassar.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kutuk Aksi Teror Gereja Katedral, Relawan Jokowi Minta Polisi Kejar Jaringan Pelaku
Tribun Timur/Sanovra Jr
Lokasi dan kendaraan roda dua yang digunakan pelaku bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) malam. Pascaledakan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau lokasi ledakan bom bunuh diri. Adapun terduga pelaku bom bunuh diri ini pernah melaksanakan operasi di Jolo, Philipina, yang merupakan bagian dari kelompok Jemaah Ansarut Daulah (JAD) yang diamankan beberapa waktu lalu. Hingga saat ini aparat terus melakukan pengembangan. Tribun Timur/Sanovra Jr 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Relawan pendukung Presiden Joko Widodo, Jokowi Mania (Joman) meminta aparat kepolisian bergerak cepat mengejar dan menangkap jaringan pelaku pengeboman Gereja Katedral di Makassar,  Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

Menurutnya aparat keamanan harus melakukan antisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi di daerah lain.

"Kami berharap aparat kepolisian dapat segera menangkap dan mengungkap jaring teror ini," kata Ketua Joman, Emmanuel Ebenezer atau Noel, Minggu, (28/3/2021). 

Noel mengaku kaget dengan aksi teror yang kembali menyerang tempat ibadah. K

arena dalam beberapa aksi ke belakang,  para pelaku teror sudah mengalihkan sasaran ke simbol-simbol negara. 

"Mereka sedang fokus dengan strategi teror anti negaranya. Artinya mereka melawan pemerintah. Kok, sekarang mendadak gereja lagi yang jadi target. Apa sekarang balik lagi ke cara lama," tuturnya.

Noel mengatakan aksi teror di depan gereja tersebut tergolong biadab.

Berita Rekomendasi

Sejumlah orang yang akan atau pulang beribadah di gereja tersebut turut menjadi korban.

Para pelaku teror ingin menebarkan ketakutan dan menganggu stabilitas keamanan.

"Ketika tempat ibadah atau gereja diserang ini  jelas pola lama yang selalu terulang. Pertanyaannya juga sama, kenapa sih mesti gereja yang diserang. Apa salah gereja," pungkasnya.

Baca juga: Selain Katedral Makassar, Bom Panci Juga Pernah Mengguncang Kota Bandung dan Terminal Kampung Melayu

Sebelumnya diberitakan Tribun Timur, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam mengatakan, saat ini ada 20 orang yang dirawat akibat bom Gereja Katedral, Makasar, Sulawesi Selatan.

Angka ini bertambah dari sebelumnya yang dilaporkan polisi hanya 9 korban.

Kapolda menyebut selain RS Stella Maris, korban luka, ada juga yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara dan RS Siloam.

"Sampai saat ini di RS Bhayangkara ada 7, Siloam 4 dan sisanya di RS lainnya. Total 20 orang," jelasnya.

"Kondisi korban ada luka berat dan sedang. Kalau yang ringan sempat diberikan pengobatan ada yang rawat jalan dia sudah pulang," lanjutnya.

Baca juga: Waketum PKPI: Atas Dasar Apapun Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Tidak Dibenarkan

Dia mengatakan korban yang luka ringan sudah ada yang pulang.

Sedangkan yang parah atau yang mengalami luka bakar masih dirawat intensif dari dokter dan petugas kesehatan.

"Kalau yang luka bakar ini kita rawat intensif di RS Bhayangkara," terangnya 

Untuk diketahui terjadi ledakan di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) pukul 10.30 wita. Dua pelaku bom bunuh diri tewas akibat kejadian tersebut.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono (kanan) barsama Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono saat  jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (28/3/2021).
Argo menerangkan kronologis dan kejadian ledakan bom di Gereja Katdral Makasar  sebagai bom bunuh diri yang dilakukan 2 orang berbonengan naik motor  matic. (Wartakota/
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono (kanan) barsama Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono saat jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (28/3/2021). Argo menerangkan kronologis dan kejadian ledakan bom di Gereja Katdral Makasar sebagai bom bunuh diri yang dilakukan 2 orang berbonengan naik motor matic. (Wartakota/ (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan dari hasil olah TKP awal, pihaknya mendapati satu kendaraan roda dua jenis sepeda motor matic dengan nomor polisi DD 5984 MD yang digunakan oleh kedua pelaku.

Tidak hanya itu pihaknya juga menemukan beberapa potongan tubuh yang diduga merupakan bagian tubuh dari pelaku pengeboman.

"Dari hasil info di lapangan, ada ditemukan kendaraan yang sudah hancur ada beberapa potongan tubuh yang menjadi fokus penyidik untuk meyakinkan dari potongan tersebut, ada korban dari pihak sekuriti gereja dan dari pihak jemaah," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas