Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB: Perencanaan Pembangunan Kembali Pascagempa Sulbar Agar Memperhitungkan Aspek Mitigasi

Hal ini terkait percepatan program rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa magnitudo 6,2 Sulawesi Barat.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in BNPB: Perencanaan Pembangunan Kembali Pascagempa Sulbar Agar Memperhitungkan Aspek Mitigasi
TRIBUN TIMUR/TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
KANTOR GUBERNUR SULBAR - Kondisi Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang terekam menggunakan kamera drone di Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (20/1/2021). Setelah ditinjau Presiden Jokowi Selasa (19/1/2021) Gedung yang rusak akibat gempa bumi ini mulai dibenahi, terpantau sejumlah alat berat membersihkan puing gedung yang amruk. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta proses perencanaan hingga pembangunan kembali infrastruktur yang rusak agar selalu menerapkan konsep ‘Build Back Better’ dengan memperhatikan kajian lebih lanjut berbasis mitigasi bencana.

Hal ini terkait percepatan program rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa magnitudo 6,2 Sulawesi Barat.

Kepala BNPB Doni Monardo, hal itu penting dilakukan mengingat wilayah Provinsi Sulawesi Barat memiliki ragam potensi bencana yang tinggi dan berisiko menimbulkan kerusakan hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Baca juga: Samosir Dilanda Gempa Beruntun dan Ada Isu Gunung Toba Akan Meletus, Ini Penjelasan BMKG

“Build back better, ya. Membangun lebih baik. Kita ingin dan harapkan bahwa perencanaan dalam pembangunan ini harus betul-betul memperhitungkan mitigasi terhadap bencana,” kata Doni dalam kunjungan kerja di Mamuju, Rabu (31/3/2021).

Lebih lanjut, Doni menilai bahwa pembangunan dan penataan ruang sejumlah infrastruktur, sarana dan prasarana milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulbar yang mengalami kerusakan, baik ringan hingga berat akibat gempabumi yang terjadi pada 15 Januari 2021 itu harus kembali dikaji lebih lanjut.

Dalam hal ini, pengkajian model infrastruktur menurut Doni perlu melibatkan beberapa komponen terkait baik dari level Pemerintahan Pusat maupun Pemerintah Daerah setempat hingga pakar dan peneliti.

Baca juga: Jepang Rawan Gempa, Warga Antisipasi Siapkan Tas Darurat Berisi Kebutuhan Selama Mengungsi

Berita Rekomendasi

Hal itu dimaksudkan untuk melihat apakah bangunan yang mengalami kerusakan itu masih layak diperbaiki dan dibangun kembali atau tidak, sehingga kemudian tidak menimbulkan dampak yang lebih besar apabila terjadi fenomena alam seperti gempabumi.

“Harus dikaji lagi oleh tim gabungan dari BMKG, Badan Geologi, ATR BPN dan beberapa peneliti,” jelas Doni.

Adapun penyelenggaraan pembangunan berbasis mitigasi tersebut menurut Doni adalah sebagaimana yang menjadi perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana pada tanggal 3 Maret 2021.

Sehingga apa yang telah menjadi arahan Kepala Negara tersebut hendaknya dapat dilaksanakan sebaik mungkin dalam rangka melindungi warga negara.

“Pembangunan harus memikirkan dan memperhitungkan masalah risiko. Dan ini perintah Presiden Joko Widodo saat membuka Rakornas PB 2021,” pungkas Doni.

Berita terkait

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas