Nadiem: Pembelajaran Tatap Muka Terbatas untuk Tekan Dampak Negatif
Menurut Nadiem, banyak manfaat dari pembelajaran tatap muka yang tidak bisa didapatkan dari pembelajaran jarak jauh.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan pembelajaran jarak jauh menimbulkan beberapa tantangan.
Nadiem mengungkapkan para siswa terkendala untuk berinteraksi dengan siswa lainnya.
"Satu di antara tantangan terbesar adalah murid tidak bisa ke sekolah untuk berinteraksi dengan teman-teman sebayanya dan guru mereka," ujar Nadiem melalui keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Kemendikbud: Guru SLB dan SMK Bisa Mendaftar Program Guru Penggerak Angkatan 4
Menurut Nadiem, banyak manfaat dari pembelajaran tatap muka yang tidak bisa didapatkan dari pembelajaran jarak jauh.
Selama ini, pertimbangan utama dalam penyelenggaraan pendidikan selama pandemi Covid-19 adalah kesehatan dan keselamatan serta tumbuh kembang dan hak anak.
"Manfaat pembelajaran tatap muka pada kenyataannya memang sulit untuk digantikan dengan pembelajaran jarak jauh," tutur Nadiem.
Baca juga: Rencana Sekolah Tatap Muka, Legislator PKS Pertanyakan Realisasi Vaksinasi Guru dan Tenaga Pendidik
Mantan CEO Gojek ini mengungkapkan Indonesia adalah satu dari empat negara di kawasan timur Asia dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh, sementara 23 negara lainnya sudah.
UNICEF menyebut bahwa anak-anak yang tidak dapat mengakses sekolah secara langsung semakin tertinggal dan dampak terbesar dirasakan oleh anak-anak yang paling termarjinalisasi.
"85 persen negara di Asia Timur dan Pasifik telah melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh. Berdasarkan kajian UNICEF, pemimpin dunia diimbau agar berupaya semaksimal mungkin agar sekolah tetap buka atau memprioritaskan agar sekolah yang masih tutup dapat dibuka kembali," ungkap Nadiem.
Baca juga: Terapkan Belajar Tatap Muka, Pemprov DKI Rencanakan Buka 100 Sekolah di 7 April Mendatang
Seperti diketahui, Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menggelar pembelajaran tatap muka terbatas untuk para satuan pendidikan di Indonesia.
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan sekolah wajib menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas, setelah para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut seluruhnya divaksin.
"Setelah pendidik dan tenaga kependidikan di dalam satu sekolah sudah divaksinasi secara lengkap. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau kantor Kemenag mewajibkan ya ya, mewajibkan satuan pendidikan tersebut menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Nadiem dalam konferensi pers virtual, Selasa (30/3/2021).
Keputusan ini ditetapkan melalui Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.