Ignasius Jonan Bersyukur Bisa Kembali Jalani Ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta
Ignasius Jonan merasa bersyukur dapat menjalankan kembali ibadah Jumat Agung dalam rangkaian Tri Suci Paskah di Gereja Katedral Jakarta.
Editor: Adi Suhendi
"Prosesi ibadah dipersingkat dari 90 menit menjadi 60 menit meski tidak mengurangi makna Jumat Agung itu sendiri," katanya kepada wartawan di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (2/4/2021).
Lebih lanjut kata dia, untuk pelaksanaan ibadat Tri Suci Paskah tahun ini dilakukan dengan dua cara, yakni secara tatap muka dan virtual.
Kata Susyana dalam segi pembagian waktunya dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pertama pada pukul 15.00 WIB dan kedua pada pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Tim Penjinak Bom Bersiaga Amankan Ibadah Paskah di Gereja Katedral Jakarta
"Pada hari ini akan dilaksanakan dua kali misa tatap muka disertai daring yaitu di pukul 15.00 dan pukul 18.00 dan pukul 15.00 akan dipimpin oleh bapak uskup sendiri," katanya.
Tidak hanya itu, jumlah kehadiran umat di gereja katedral juga dibatasi menjadi hanya 20 persen kapasitas, yang berarti hanya akan ada 309 jemaat setiap sesinya.
Namun tidak semuanya bisa memasuki area dalam ibadah Gereja.
Alasannya, pihak gereja telah membagi dua tempat, yakni dalam gereja Katedral sendiri serta di Plaza Maria yang berada di sisi samping gereja.
Lanjut Susyana, pada masa Covid-19 ini, prosesi ibadah di Katedral juga dilakukan penyesuaian dalam rangkaian prosesi ibadah.
Baca juga: 20 Ucapan Hari Paskah 2021, Lengkap dengan Pengertian Singkat tentang Jumat Agung dan Sejarahnya
Di mana terdapat satu prosesi yang dirubah yakni pada penghormatan salib.
Kata Susyana sebelum adanya pandemi, setiap jemaat diperbolehkan mencium salib satu persatu.
Namun untuk tahun ini hal tersebut sementara waktu tidak diberlakukan.
"Sebelum pandemi cium salib satu-persatu ke depan, di pandemi penciuman di masing-masing tempat (jemaat duduk) dan salib diangkat dari petugas di atas," katanya.
Selain itu, ada juga prosesi yang dirubah pada masa pandemi ini, yakni tiup lilin di malam Sabtu Vigili.
Kata Susyana prosesi tersebut diganti dengan hanya mengipaskan tangan ke lilin api yang menyala hingga padam.
"Tidak dengan ditiup, karena lilin kecil jadi mudah dimatikan (dengan mengipas tangan)," katanya.
Sebagai informasi, Jumat Agung sendiri merupakan ibadah yang dilakukan umat Kristiani untuk memperingati sengsara dan wafatnya Yesus Kristus demi menebus dosa manusia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.