Kompolnas Minta Polri Tingkatkan Analisa Intelijen Hingga Pisahkan Gedung Pelayanan Masyarakat
Kompolnas meminta aparat kepolisian segera berbenah dan mengevaluasi pascainsiden penyerangan terduga teroris ZA di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
ZA tidak mengungkapkan maksud dirinya keluar rumah.
Baca juga: Apa Itu Lone Wolf? Sebutan Polisi untuk Aksi Terduga Teroris ZA yang Serang Mabes Polri Sendirian
Sampai akhirnya, ia pun datang ke komplek Mabes Polri dengan membawa sepucuk senjata air gun Kaliber 4,5 MM.
Wanita kelahiran 1995 itu berjalan dari gerbang belakang Mabes Polri menuju gerbang utama sekitar pukul 16.30 WIB.
Kepada petugas jaga, ZA awalnya berpura-pura menanyakan kantor pos.
Kemudian petugas yang berjaga di pos mengarahkan ZA ke kantor pos.
Setelah itu ZA pun berjakan ke arah gerbang utama Mabes Polri.
Namun, di tengah jalan pelaku kembali lagi ke pos jaga dan menyerang petugas.
Baca juga: Pengamat Terorisme Sebut Serangan ke Mabes Polri Mirip Aksi Black Widow, Apa Maksudnya?
ZA langsung mengeluarkan senjata api jenis pistol dan melesatkan tembakan.
Ia menembak sebanyak 6 kali. 2 ke arah anggota di dalam pos, 2 di luar, kemudian dua kali menembak kepada anggota yang ada di belakangnya
Melihat aksi tersebut, petugas pun kemudian mengambil tindakan tegas dan terukur dengan menembak ZA.
Setelah tubuhnya diterjang timah panas, ZA pun terkapar meregang nyawa.
Kemungkinan senjata disembunyikan di pinggang
Kepolisian pun mengungkap bagaimana ZA bisa lolos masuk ke komplek Mabes Polri dengan membawa senjata.
Padahal, setiap orang yang hendak masuk ke komplek Mabes Polri kerap diperiksa petugas, terlebih orang yang tidak dikenal.