Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Tegaskan Tak Impor Beras Sampai Akhir Juni, Repdem Desak Menko Perekonomian Cabut Perintah

Repdem sayangkan sikap Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang disebut belum mencabut perintah impor beras kepada Menteri Perdagangan, M Lutfi.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Daryono
zoom-in Jokowi Tegaskan Tak Impor Beras Sampai Akhir Juni, Repdem Desak Menko Perekonomian Cabut Perintah
Tribunnews/Irwan Rismawan
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (18/3/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi sayap PDI Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), menyayangkan sikap Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto yang disebut belum mencabut perintah impor beras kepada Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Repdem, Abe Tanditasik.

Abe mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengatakan jika tidak ada impor beras hingga akhir Juni 2021.

"Repdem menuntut Menko Perekonomian mencabut perintah impor beras. Menteri Perdagangan juga harus seketika langsung membatalkan program impor beras tersebut," ungkap Abe saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (5/4/2021).

Sekretaris Jenderal Repdem, Abe Tanditasik.
Sekretaris Jenderal Repdem, Abe Tanditasik. (istimewa)

Data Kementerian Pertanian, kata Abe, menunjukkan stok beras ada di berbagai penggilingan ada 1,9 juta ton.

"Panen raya ini sedikitnya akan menghasilkan beras sekitar 12 juta ton," ungkapnya.

Baca juga: Pemerintah Ribut Mau Impor Beras, Bos Bulog Malah Mau Ekspor ke Arab

Baca juga: Gus AMI: Jika Ingin Entaskan Kemiskinan, Perhatikan Pertanian

Abe juga menyebut jika Bulog menegaskan ada 800 ribu ton stok beras.

Berita Rekomendasi

"Panen raya ini menargetkan penyerapan 1,4 juta ton. Maka cadangan beras nasional akan menjadi 2,2 juta ton. Jauh lebih dari cukup," ungkap Abe.

Selain itu, Abe juga menyebut jika Indonesia sudah tiga tahun terakhir tidak mengimpor beras.

Perhatikan Harga Beli dari Petani

Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (18/3/2021). Perum Bulog memprioritaskan pengadaan beras dari produksi dalam negeri dengan target 500.000 ton dalam tiga bulan ke depan. Tribunnews/Irwan Rismawan
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (18/3/2021). Perum Bulog memprioritaskan pengadaan beras dari produksi dalam negeri dengan target 500.000 ton dalam tiga bulan ke depan. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Lebih lanjut meski stok aman, Abe menilai jika pemerintah harus memperhatikan harga beli beras dari petani.

"Harga beli dari petani juga harus diperhatikan, dan jangan sampai tengkulak mengaku petani. Itu yang sangat mungkin terjadi," ungkapnya.

Baca juga: Surplus Beras Sejak 2016, Kalsel Cetak Sejarah Ketahanan Pangan

Sementara itu, Abe menyebut kebutuhan mendesak saat ini adalah diversifikasi atau peragaman produk pertanian.

"Presiden sudah mencanangkan food estate, pemerintah juga sedang mendorong desa wisata agro."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas