Muncul Tudingan Kubu Moeldoko 'Cuci Tangan' Tiba-tiba Tawari AHY Maju ke Pilgub DKI
Iskandar menilai, tawaran maju ke Pilgub DKI Jakarta tersebut sebagai upaya cuci tangan kubu KLB Moeldoko kepada Partai Demokrat.
Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
![Muncul Tudingan Kubu Moeldoko 'Cuci Tangan' Tiba-tiba Tawari AHY Maju ke Pilgub DKI](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/konpers-partai-demokrat-klb-sumut-di-hambalang_20210325_185310.jpg)
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Etos Institute Iskandarsyah menyoroti soal langkah Kongres Luar Biasa (KLB) Kubu Moeldoko yang menawarkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono maju di Pilkada DKI Jakarta.
Iskandar menilai, tawaran maju ke Pilgub DKI Jakarta tersebut sebagai upaya cuci tangan kubu KLB Moeldoko kepada Partai Demokrat.
"Ini juga bagian dari cuci tangan ya," kata Iskandarsyah kepada wartawan saat dihubungi, Minggu (4/4/2021).
Adapun Iskandarsyah mengatakan sekarang tinggal AHY yang memutuskan soal tawaran tersebut.
"Mas AHY apakah dia bisa berekonsiliasi dengan kubu KLB, karena kan pernyataan-pernyataan kubu KLB tajam sekali sebelum Kemenkumham memberikan keputusan menolak hasil KLB Demokrat," tambah Iskandarsyah.
"Sebelumnya mereka melakukan gimik-gimik soal Hambalang masih ada, minta kasusnya dibuka kembali, ini tinggal kita lihat saja kebesaran hatinya AHY," ujarnya.
![Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB Deli Serdang, Moeldoko.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ketua-umum-partai-demokrat-versi-klb-deli-serdang-moeldoko.jpg)
Sebelumnya, Partai Demokrat kubu Moeldoko menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk maju pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan juru bicara Partai Demokrat Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang Muhammad Rahmad membalas pernyataan politikus Demokrat Rachland Nashidik soal menawarkan Moeldoko maju pilgub DKI.
"DPP Partai Demokrat Pimpinan Pak Moeldoko justru berniat mengusulkan AHY untuk kali kedua sebagai calon Gubernur DKI Jakarta," kata Rahmad kepada wartawan, Minggu (4/4/2021).
Diketahui, AHY pernah berkontestasi di Pilgub DKI 2017. Menurut Rahmad, kala itu AHY terlihat serius maju untuk menjadi DKI 1 dengan berhenti dari karirnya di militer.
![Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi jajaran pengurus dan pendukung setianya menyampaikan pesan pertamanya usai partai yang dipimpinnya dinyatakan sah oleh pemerintah, di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Sebelumnya, pemerintah melalui Kemenkumham telah menolak Partai Demokrat versi KLB dan memutuskan DPP Partai Demokrat pimpinan AHY adalah partai yang sah. Warta Kota/Nur Ichsan](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/preskon-ahy-pascaditolaknya-partai-demokrat-versi-klb_20210331_213837.jpg)
"Kami melihat, AHY sangat serius untuk melanjutkan karirnya yang terhenti tiba tiba di militer. Tentunya keputusan SBY yang meminta AHY berhenti dari militer dengan pangkat mayor adalah pertimbangan AHY yang akan diusung menjadi Gubernur DKI," ucapnya.
Rahmad berujar, jika AHY tak menghitung akan menang, maka tidak akan mundur dari karir di militer.
Namun, perlu diuji apakah elektabilitas AHY mampu bisa mengalahkan gubernur petahana Anies Baswedan atau tidak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.