Penyebab Bencana di NTT, Bibit Siklon 99S atau Seroja, Berikut Dampak dan Luasannya
bibit siklon 99S atau Seroja menimbulkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, dan berdampak bencana hidrometeorologi
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya mendeteksi adanya Bibit Siklon Tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kondisi ini menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di hampir seluruh wilayah NTT dalam beberapa hari ke depan.
"Melihat apa yang disampaikan BMKG tentu kami terus bersiaga dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kelistrikan di sekitar," ucap Agustinus.
PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan terjadi banjir. Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter.
Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile.
Sebelumnya, Cuaca ekstrem dan dampak terhadap bencana Hidrometeorologii yang ditimbulkan yaitu banjir menerpa warga RT 24, 25 dan 26 Kelurahan Naikoten I.
Banjir terparah terjadi di RT 24 dan 25, dengan tinggi air hingga pinggang orang dewasa untuk RT 25.
Lurah Naikoten I Budi Izaac ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, Minggu (4/4), mengaku untuk sementara pihak kelurahan belum mendata berapa banyak warga di RT tersebut yang terdampak banjir.
Karena sejak siang hingga sore hari ini masih dilakukan evakuasi barang dan warga ke rumah-rumah tetangga dan ada juga yang dievakuasi di Panti Hitbia.
Diakuinya bencana banjir yang melanda wilayahnya terjadi sejak kemarin. Namun kondisi terparah terjadi di hari ini
Ia mengatakan bila setiap kali air meluap pasit terjadi banjir di wilayahnya. Namun kali ini yang paling parah. Karena debit air besar sehingga meluap melebihi bibir kali sehingga masuk ke rumah warga.
"Saya sudah laporkan kejadian ini di BPBD Kota Kupang dan juga Dinas Sosial," tuturnya.
Berdasarkan laporan di WAG Tagana Provinsi NTT warga RT 24/RW 09 Kelurahan Naikoten 1 dievakuasi di Panti HITBIA Tuna Netra Dinas Sosial Provinsi NTT sebanyak 21 orang.
Berita lain terkait Cuaca Esktrem di Indonesia Timur
(Tribunnews.com/Gigih)