Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Perintahkan Menteri Basuki Segera Bangun Jembatan yang Putus akibat Bencana di NTB dan NTT

Presiden mengatakan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan tersebut akan mempercepat penyaluran logistik ke lokasi bencana

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Presiden Perintahkan Menteri Basuki Segera Bangun Jembatan yang Putus akibat Bencana di NTB dan NTT
IST
Banjir bandang di Flores Timur pada Minggu dini hari (4/4/2021) menyebabkan lima jembatan putus dan rumah warga rusak tertimbun lumpur. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk diketahui berdasarkan data awal BNPB, siklon tropis Seroja yang menyebabkan banjir Bandang di NTT telah menyebabkan 5 jembatan terputus. Selain itu sejumlah ruas jalan yang menjadi akses warga juga rusak.

"Ini pak menteri (PUPR) lagi, untuk mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak saya melihat ada beberapa jembatan yang roboh akses jalan juga," kata Jokowi dalam rapat terbatas penanganan bencana di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (6/4/2021).

Presiden mengatakan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan tersebut akan mempercepat penyaluran logistik ke lokasi bencana yang hingga Senin kemarin terhambat karena sulitnya akses.

Baca juga: Presiden Minta BNPB Segera Data Lokasi Pengungsian Bencana NTB dan NTT

Baca juga: Polri Kerahkan Mobil Dapur Umum, Kapal hingga Perahu Karet Bantu Korban Banjir NTT

Baca juga: Penanganan Bencana di NTT, Doni Monardo Ingatkan Upaya Pencegahan Penularan Covid-19

"Distribusi logistik dan BBM sehingga ini bantuan dapat segera tersalurkan ke masyarakat yang menjadi korban bencana," katanya.

Tidak hanya infrastruktur Jalan dan Jembatan, presiden juga meminta jajarannya untuk memulihkan jaringan listrik dan internet yang putus di wilayah terdampak bencana.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Banjir bandang yang melanda Flores Timur (Flotim) pada Minggu Dini hari, (4/4/2021) telah menyebabkan lima jembatan putus. Tidak hanya jembatan, banjir juga menyebabkan rumah warga rusak tertimbun lumpur.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, siklon tropis Seroja ini berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota di NTT.

Ada pun wilayah yang terdampak antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.

Raditya juga menyebutkan, bahwa ada total 128 warga yang meninggal dunia akibat bencana tersebut.

"Total warga meninggal dunia berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12," kata Raditya dalam keterangan pers resmi BNPB, Selasa (6/4/2021).

Selain itu, ia juga mengupdate data terkait total korban hilang yang mencapai mencapai 72 orang.

Yakni, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

Bencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah tadi juga berdampak pada sejumlah kerugian total antara lain 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat, 118 unit rumah rusak sedang dan 34 unit rumah rusak ringan, sedangkan fasilitas umum 14 unit rusak berat, 1 rusak ringan dan 84 unit lain terdampak. Rincian kerusakan sektor pemukiman sebagai berikut.

1. Kota Kupang
- 10 unit rumah rusak sedang
- 657 unit rumah terdampak

2. Kabupaten Flores Timur
- 82 unit rumah rusak berat
- 34 unit rumah rusak ringan
- 97 unit rumah terdampak
- 8 unit fasum rusak berat

3. Kabupaten Malaka
- 1.154 unit rumah terdampak
- 65 fasum terdampak

4. Kabupaten Ngada
- 4 unit rumah rusak berat
- 2 unit rumah rusak sedang
- 1 fasum terdampak

5. Kabupaten Sumba Barat
- 54 unit rumah terdampak

6. Kabupaten Sumba Timur
- 7 fasum terdampak

7. Kabupaten Rote Ndao
- 12 unit rumah rusak berat

8. Kabupaten Alor
- 21 unit rumah rusak berat
- 106 unit rumah rusak berat
- 6 fasum rusak berat
- 1 fasum rusak ringan
- 11 fasum terdampak

Terkait pascakejadian, BPBD kabupaten dan kota dibantu dengan multipihak masih terus melakukan penanganan darurat bencana, seperti evakuasi, penyelamatan, pelayanan di pengungsian, distribusi logistik maupun pembukaan akses ke wilayah terisolir.

Kementerian dan lembaga di bawah kendali BNPB juga memberikan dukungan kepada pemerintah daerah terdampak siklon tropis tersebut.

Berita terkait

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas