Profil Yoory Corneles Pinontoan, Anak Buah Anies Baswedan yang Jadi Tersangka dalam Kasus Munjul
Profil Yoory Corneles Pinontoan, anak buah Anies Baswedan yang disebut tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Pondok Rangon.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Yoory Corneles Pinontoan, mantan Direktur Utama Perumda Pembangunan (Perumda) Sarana Jaya sekaligus anak buah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Yoory Corneles Pinontoan ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur Tahun 2019.
Komisi Pemberantan Korupsi (KPK) telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan tanah Munjul.
Satu di antaranya adalah Yoory Corneles Pinontoan. Hal ini dikatakan Deputi Penindakan KPK, Karyoto.
"Yang sudah ditetapkan tiga (orang tersangka) ya, Yoory. Sorry, keceplosan ya," ucap Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: KPK Keceplosan, Akui Anak Buah Anies Baswedan Sudah Tersangka di Kasus Munjul
Baca juga: KPK Usut Proses Jual Beli Tanah Munjul, Hari Ini Periksa Notaris
Namun, Karyoto belum mau membeberkan lebih lanjut mengenai dugaan keterlibatan Yoory Corneles Pinontoan.
Lantas, siapakah Yoory Corneles Pinontoan?
Dikutip dari WartaKota, Yoory Corneles Pinontoan adalah Dirut Perumda Sarana Jaya sebelum akhirnya dicopot pada Anies Baswedan pada awal Maret 2021.
Yoory Corneles Pinontoan mengawali karier di Perumda Sarana Jaya sejak 1991 sebagai staf bidang administrasi.
Karier pria kelahiran Jakarta tanggal 21 Oktober 1970 itu terus menanjak.
Loyalitas pada perusahaan dan kinerja mengantarkan Yoory Corneles Pinontoan mengisi posisi Direktur Utama Sarana Jaya dalam kurun waktu 24 tahun.
Penunjukkannya sebagai Direktur Utama Sarana Jaya dilakukan pada Agustus 2016.
Selama perjalanan kariernya di Sarana Jaya, Yoory Corneles Pinontoan pernah menangani sejumlah proyek.
Di antaranya RSB Penjaringan, Rusunami Pulo Jahe, Jembatan Penyeberangan Multiguna Senen, Mikro Mall Pondok Kelapa, dan proyek-proyek pembebasan tanah di area Jakarta.