Cerita Frans dapat Jaket dari Jokowi: Saya Teriak-teriak Cinta Pak Jokowi dan Bilang 3 Periode
Jokowi yang mengenakan jaket merah, kemeja putih lengan panjang, dengan masker putih menunjuk ke arah Frans.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senyum Fransiskus Ade Uran Atawolo (30) merekah.
Tak mengira, Frans mendapatkan momen berharga dalam hidupnya karena bisa mendapatkan jaket yang diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Frans sengaja datang untuk melihat Jokowi, yang tengah melihat kondisi korban bencana di Desa Tapolangun, Lembata, Nusa Tenggara Timur, Jumat (9/4/2021).
Lantaran, kata dia, semenjak Indonesia Merdeka, 76 tahun lalu baru kali ini desanya dikunjungi seorang presiden.
"Saya ingin melihat Pak Jokowi karena sudah 75 tahun Indonesia merdeka dari presiden pertama sampai saat ini baru Pak Jokowi yang ke sini. Saya ingin melihat Pak Jokowi dari dekat karena saya sangat mengagumi Pak Jokowi," ujar Frans kepada Tribun Network, Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Survei IPO: Masyarakat Nilai Kinerja Jokowi dan Maruf Amin Jomplang
Frans melihat sosok Jokowi orang yang sederhana. Ia mengagumi Jokowi sejak kota Solo dipimpin oleh Presiden ke-7 tersebut.
"Beliau sederhana, murah senyum," ucap Frans.
Karena itu, ia tak menyangka akan dipanggil langsung oleh Jokowi.
Momen berharga itu tak akan pernah terlupakan olehnya. Seorang nomor satu di Indonesia, bisa menyapa langsung.
"Saya teriak-teriak memanggil Pak Jokowi, Pak Jokowi, Pak Jokowi, terima kasih karena sudah sampai ke daerah sini. Saya cinta Pak Jokowi setengah mati," terang Frans.
"Terus saya bilang, saya cinta Pak Jokowi setengah mati kalau perlu sampai tiga periode saya dukung Pak Jokowi. Terus Pak Jokowi senyum, senyum," sambungnya.
Jokowi yang mengenakan jaket merah, kemeja putih lengan panjang dengan masker putih menunjuk ke arah Frans.
"Dia menunjuk ke arah saya, ya kamu dek kamu. Terus saya juga menjawab dari jauh, saya kah bapak? Terus pengawalnya pak Presiden bilang ya kamu dek turun," katanya.
Frans pun menghampiri orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Dengan senyum, Jokowi bertanya,
"Kamu mau apa dari saya dek? Mau jaket tidak?," ucap Frans menirukan Jokowi.
Jokowi kemudian melepas jaket merah yang dikenakannya.
Lalu memakaikannya kepada Frans.
"Pak Jokowi sendiri yang mengenakan ke saya. Jaket berwarna merah, ukurannya pas," tukasnya.
Kunjung Lembata
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi wilayah terdampak bencana yang disebabkan oleh siklon tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/4/2021).
Tepatnya, Jokowi mengunjungi Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.
Jokowi bersama jajaran terkait meninjau dampak kerusakan di desa tersebut.
Kabupaten Lembata diketahui sebagai salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Siang hari ini saya berada di Desa Amakaka di mana bencana banjir bandang yang ada di Kabupaten Lembata ini korbannya paling banyak,” ujar Jokowi, dikutip dari setkab.go.id.
Saat mengunjungi pengungsi, Jokowi sempat melepas jaket merah yang dipakainya lalu dipakaikan ke seorang pemuda yang merupakan korban bencana.
"Jaket saya ini untuk Fransiskus, anak muda Lembata, Nusa Tenggara Timur, salah satu korban bencana longsor dan banjir bandang yang saya temui di lokasi, siang ini," tulis Jokowi di instagram.
Baca juga: Tinjau NTT, Panglima dan Kapolri Fokuskan Evakuasi Korban dan Kirim Bantuan
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan atas nama pribadi dan mewakili pemerintah menyampaikan belasungkawa kepada para korban bencana.
“Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan, diberikan tempat yang terbaik, dan yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran,” ucapnya.
Jokowi juga mengunjungi warga setempat yang kini tengah berada di lokasi pengungsian di Kantor Kecamatan Ile Ape.
Jokowi menemui para pengungsi dan ingin memastikan segala kebutuhan warga telah tercukupi.
Jokowi juga mendengarkan sejumlah keluhan masyarakat setempat yang nantinya akan ditindaklanjuti selama proses penanganan.
“Untuk pengungsian juga sudah dipastikan untuk logistiknya cukup. Hanya tadi ada dari masyarakat menyampaikan bahwa BBM-nya mahal. Saya terima (masukannya),” tuturnya.
Baca juga: Soal Ibadah Haji, Menag Yakin Presiden Jokowi Sudah Say Hello ke Kerajaan Saudi
Melalui kunjungan dan peninjauan ini, Jokowi berbicara dengan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengenai penanganan dan pemulihan pascabencana di wilayah setempat.
Atas persetujuan masyarakat, warga di lokasi terdampak bencana ini nantinya akan direlokasi di mana proses pembangunannya akan segera dilakukan secepat-cepatnya.
Selain itu, Jokowi juga telah memerintahkan agar proses pencarian di tengah medan berbatuan yang menyulitkan pengoperasian alat berat untuk tetap dilakukan.
“Sampai siang hari ini, total korban di Nusa Tenggara Timur ada 163 yang meninggal dan masih dalam pencarian 45 orang."
"Ini yang akan terus kita usahakan agar yang dalam pencarian tadi bisa segera ditemukan. Kalau kita lihat di lapangan memang keadaannya berbatuan, batu yang besar-besar, yang itu sangat menyulitkan alat-alat berat kita."
"Tetapi tadi sudah saya perintahkan untuk terus dicari dan ditemukan yang masih hilang,” ujarnya.
Baca juga: Dampak Siklon Seroja, Dua Pelabuhan di NTT Mengalami Kerusakan Parah
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, sebelumnya juga telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor, dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya.
Status tersebut ditetapkan terhitung mulai tanggal 4 hingga 17 April 2021 mendatang untuk mempercepat proses pemulihan wilayah setempat selepas bencana.
Sementara itu, dikabarkan Presiden Jokowi menunaikan salat Jumat bersama rombongan dan warga sekitar.
Presiden menunaikan Salat Jumat di Masjid Babul Jannah yang berlokasi di desa yang sama.
Setibanya di Masjid Babul Jannah, Presiden langsung mengambil wudu dari tempat penampungan air.
Setelah itu, Presiden tampak menjalankan salat sunnah terlebih dahulu sebelum mengikuti salat Jumat berjemaah.
Usai salat Jumat berjemaah, Presiden kemudian menjadi imam salat jamak asar.
Tampak turut menjadi jemaah dalam salat tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Henri Alfiandi.
Berita terkait Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur