Pimpinan DPR Minta Koordinasi Penanganan Korban dan Pemulihan Infrastruktur Gempa Malang
Gempa yang menyasar Malang itu awalnya berkekuatan 6,7 SR dan disusul serangkaian gempa susulan dengan kekuatan 5,5 SR.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyampaikan rasa belasungkawa serta keprihatian yang mendalam kepada keluarga korban dan masyarakat yang terdampak musibah gempa bumi yang terjadi di Malang, Jawa Timur.
Gempa yang menyasar Malang itu awalnya berkekuatan 6,7 SR dan disusul serangkaian gempa susulan dengan kekuatan 5,5 SR.
Azis pun meminta adanya koordinasi penanganan korban dan pemulihan infrastruktur yang terdampak akibat bencana alam itu.
“Dengan ditetapkannya penanganan langkah-langkah tanggap darurat terhadap dampak gempa Malang, maka perlu segera dikoordinasikan antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kementrian PUPR bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Timur, Polri dan TNI untuk terus melakukan pertolongan kepada korban gempa serta melakukan pendataan kerusakan terhadap rumah penduduk dan sarana prasarana umum," ujar Azis, kepada wartawan, Senin (12/4/2021).
Politikus Golkar itu juga meminta adanya kalkulasi terhadap kerugian yang dialami akibat gempa.
Baca juga: Ada Warga yang Enggan Mengungsi, Polisi Robohkan Rumah Korban Gempa di Lumajang, Ini Alasannya
Selain itu diperlukan pula, kata dia, untuk embangun tempat pengungsian yang layak dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 serta fasilitas sanitasi yang bersih dan cukup.
"Hal ini guna mengindari terbentuknya kluster baru Covid-19 agar masyarakat tetap sehat, terhindar dari penyakit di lokasi pengungsian. Juga melakukan perbaikan terhadap bangunan-bangunan yang rusak, agar masyarakat terdampak gempa dapat beraktivitas seperti sediakala,” tutur Azis.
Lebih lanjut, melihat pentingnya upaya pemantauan gempa dan mitigasi kebencanaan, maka Azis mendorong Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) aktif melakukan pemutakhiran alat pendeteksi bencana agar deteksi bencana dapat dilakukan secara cepat dan akurat.
Tak hanya itu, menurutnya perlu ada yang menginformasikan perkembangan gempa melalui akun-akun media sosial serta website resmi BMKG. Mengingat hingga Minggu (11/4) aktivitas gempa susulan masih terus terjadi.
“Meminta para pimpinan di daerah untuk selalu mengupdate informasi terkini dari BMKG mengenai peringatan bencana dan mengimbau seluruh masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan seperti di pesisir pantai selatan untuk siap siaga dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana sehingga masyarakat dapat mengevakuasi diri jika akan terjadi bencana,” tandas Azis Syamsuddin.