Apa Itu Hari Raya Galungan? Berikut Sejarah, Makna dan Perayaannya
Tepat pada hari ini, Rabu 14 April 2021, umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan. Berikut ini sejarah, makna dan perayaan Hari Raya Galungan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Si Mayadanawa tidak hanya mengumpulkan emas, kekayaan, dia melarang melakukan yadnya, bersama tentaranya merusak, mengacau, menyakiti, menghina sastra dan ajaran agama.
Oleh karena kejahatannya, diutuslah Dewa Siwa untuk memeranginya.
Maka terjadilah pertempuran yang sangat hebat antara pasukan Dewa Siwa dengan Mayadenawa.
Karena kesaktiannya Mayadanawa menciptakan tirte cetik, sehingga pasukan Desa Siwa yang sedang kehausan meminumnya, semua pasukan Dewa Siwa mati.
Singkat cerita, Dewa Siwa mengetahui kejadian tersebut sehingga Ia menciptakan tirta empul (pengurip) yang sekarang disebut tirta empul, diperciki pasukan yang mati hidup kembali.
Peperangan harus berlanjut sehingga Mayadanawa terkepung tentaranya mati, dia lari tunggang langgang segala macam taktik tipu muslihat dipergunakan.
Mayadanawa lari agar tapak kakinya tidak dilihat, dia lari dengan tungkai yang miring namun tetap diketahui oleh Pasukan Dewa Siwa, sehingga sebagai bukti tempat itu sampai sekarang disebut desa Tapak Siring asal kata dari telapak kaki miring.
Kemudian, Maya Danawa lari bersembunyi di pohon kelapa pada kuncup/pada busung kelapa, namun tetap dapat dilacak oleh pasukan Dewa Siwa sampai sekarang tempat itu dinamakan Desa Blusung.
Akhir cerita, karena Mayadenawa dipihak yang salah, peperangan dimenangkan oleh Pasukan Dewa Siwa dan Mayadenawa mati.
Perayaan Hari Raya Galungan
Hari Galungan juga merupakan hari Pewedalan Jagat/hari ulang tahunnya Jagat raya.
Oleh karena itu, umat Hindu di hari Galungan melaksanakan upacara, menghaturkan sesajen sesuai peruntukannya yang ditujukan sebagai ungkapan perasaan bakti, sujud, kagum dan bersyukur terhadap Jagatraya yang diciptakan oleh Tuhan.
Jagatraya sebagai tempat untuk hidup, memberikan segala sumber penghidupan, untuk itu di hari Galungan sangat baik melakukan dana punia baik berbentuk materail, maupun berupa pengabdian/jasa.
Karena dalam bentuk apapun, dana punia itu diberikan yang tujuannya untuk kesejahteraan umat, ketenangan nilainya sangat tinggi bila diberikan secara tulus ikhlas.
(Tribunnews.com/Yurika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.