Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Hari Raya Galungan? Berikut Sejarah, Makna dan Perayaannya

Tepat pada hari ini, Rabu 14 April 2021, umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan. Berikut ini sejarah, makna dan perayaan Hari Raya Galungan.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Apa Itu Hari Raya Galungan? Berikut Sejarah, Makna dan Perayaannya
TRIBUN JOGJA/TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Sejumlah Umat Hindu melakukan sembahyang saat Hari Raya Galungan di Pura Jagatnata, Plumbon, Banguntapan, Bantul,DI Yogyakarta, Rabu (7/9/2016). Simak sejarah, makna dan perayaan Hari Raya Galungan. 

Si Mayadanawa tidak hanya mengum­pulkan emas, kekayaan, dia melarang melakukan yadnya, bersama tentaranya merusak, mengacau, menyakiti, meng­hina sastra dan ajaran agama.

Oleh karena kejahatannya, diutuslah Dewa Siwa untuk memeranginya.

Maka terja­dilah pertempuran yang sangat hebat antara pasukan Dewa Siwa dengan Mayadenawa.

Karena kesaktiannya Mayadanawa menciptakan tirte cetik, sehingga pasukan Desa Siwa yang sedang kehausan meminumnya, semua pasukan Dewa Siwa mati.

Singkat cerita, Dewa Siwa mengetahui kejadian tersebut sehingga Ia mencipta­kan tirta empul (pengurip) yang seka­rang disebut tirta empul, diperciki pasukan yang mati hidup kembali.

Peperangan harus berlanjut sehingga Mayadanawa terkepung tentaranya mati, dia lari tunggang langgang segala macam taktik tipu muslihat diperguna­kan.

Mayadanawa lari agar tapak kakinya tidak dilihat, dia lari dengan tungkai yang miring namun tetap diketahui oleh Pasukan Dewa Siwa, sehingga sebagai bukti tempat itu sampai sekarang disebut desa Tapak Sir­ing asal kata dari telapak kaki miring.

BERITA TERKAIT

Kemudian, Maya Danawa lari bersem­bunyi di pohon kelapa pada kuncup/pada busung kelapa, namun tetap dapat dilacak oleh pasukan Dewa Siwa sampai sekarang tempat itu dinamakan Desa Blusung.

Akhir cerita, karena Mayade­nawa dipihak yang salah, peperangan dimenangkan oleh Pasukan Dewa Siwa dan Mayadenawa mati.

Perayaan Hari Raya Galungan

Wayan tengah mempersiapan prosesi upacara galungan di Pura Agung Amerta, Batam, Selasa (22/10/2013). Malam ini umat hindu akan memperingati hari raya galungan yang dimaksudkan untuk memperingati kemenangan dharma melawan adharma atau kemenangan melawan kebenaran melawan ketidakbenaran. (Tribun Batam/Argianto Da Nugroho)
Wayan tengah mempersiapan prosesi upacara galungan di Pura Agung Amerta, Batam, Selasa (22/10/2013). Malam ini umat hindu akan memperingati hari raya galungan yang dimaksudkan untuk memperingati kemenangan dharma melawan adharma atau kemenangan melawan kebenaran melawan ketidakbenaran. (Tribun Batam/Argianto Da Nugroho) (Tribun Batam/Argianto Da Nugroho)

Hari Galungan juga merupakan hari Pewedalan Jagat/hari ulang tahunnya Jagat raya.

Oleh karena itu, umat Hindu di hari Galungan melaksa­nakan upacara, menghaturkan sesajen sesuai peruntukannya yang ditujukan sebagai ungkapan perasaan bakti, sujud, kagum dan bersyukur terhadap Jagatraya yang diciptakan oleh Tuhan.

Jagatraya sebagai tempat untuk hidup, memberikan segala sumber penghidupan, untuk itu di hari Galungan sangat baik melakukan dana punia baik berbentuk materail, maupun berupa pengabdian/jasa.

Karena dalam bentuk apapun, dana punia itu diberikan yang tujuannya untuk kesejahteraan umat, ketenangan nilainya sangat tinggi bila diberikan secara tulus ikhlas.

(Tribunnews.com/Yurika)

Berita lain terkait Hari Raya Galungan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas