Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reshuffle Kabinet Jokowi: 15 Menteri Layak Diganti Menurut IPO hingga Kata Pengamat

Berikut ini nama 15 menteri yang layak direshuffle menurut IPO. Sejumlah pengamat buka suara terkait isu reshuffle kabinet.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Reshuffle Kabinet Jokowi: 15 Menteri Layak Diganti Menurut IPO hingga Kata Pengamat
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah Menteri berfoto bersama sebelum pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

Isu reshuffle mencuat setelah DPR RI dalam Rapat Paripurna, Jumat (9/4/2021), menyetujui pembentukan Kementerian Investasi, serta menggabungkan Kemenristek dan Kemendikbud.

Soal waktu reshuffle, Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, yakin Jokowi akan melakukannya pada pekan ini.

"Saya yakini pekan ini. Kita tunggu saja sambil kita menunggu, karena apapun alasannya ini, kan, hak prerogatif Presiden," ujarnya, Selasa (13/4/2021), dilansir Tribunnews.

Menyusul persetujuan DPR RI soal pembentukan kementerian baru dan penggabungan dua kementerian, Indonesia Political Opinion (IPO) merilis daftar menteri layak digantikan.

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi: Bakal Dilakukan Pekan Ini hingga Sosok yang Layak Jadi Mendikbudristek

Baca juga: Ngabalin Mengaku Belum Kantongi Rincian Reshuffle Kabinet

Dikutip dari KompasTV, data tersebut dirilis berdasarkan survei yang digelar pada 10 Maret hingga awal April 2021.

Survei yang melibatkan 1.200 responden tersebut, memiliki tingkat akursi data 97 persen dan margin eror 2,5 persen.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (Ilham Rian/Tribunnews.com)
Berita Rekomendasi

Nama Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, masuk lima besar daftar menteri layak reshuffle.

Berikut 15 menteri layak reshuffle menurut IPO:

1. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (54,06%);

2. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah (46%);

3. Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali (41,2%);

4. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo (34%);

5. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate (29%);

6. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki (28,5%);

Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin Sebut Reshuffle Tinggal Tunggu Waktu dan 3 Alasan Mereshuffle

Baca juga: Ali Ngabalin Ungkap 3 Faktor yang Membuat Jokowi Bakal Lakukan Reshuffle Kabinet dalam Waktu Dekat

7. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (27%);

8. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya (23,8%);

9. Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (19,3%);

10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif (19%);

11. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Darmawati (15%);

12. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil (12,1%);

13. Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (9,8%);

14. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim (9,7%);

15. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy (9,1%).

Baca juga: Ali Ngabalin Prediksi Reshuffle Kabinet Pekan Ini

Baca juga: Jokowi Akan Reshuffle Kabinet dalam Waktu Dekat, Inikah Menteri yang akan Dipertahankan dan Diganti?

Kata Pengamat

Isu reshuffle kabinet yang berembus membuat sejumlah pengamat memberikan tanggapan.

Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, membeberkan sejumlah nama yang layak reshuffle menyusul penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud, serta pembentukan Kementerian Investasi.

Dilansir Tribunnews, Ujang mengatakan, Nadiem Makarim yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, layak menjadi kandidat yang direshuffle.

"Namun Nadiem layak diganti, karena banyak kebijakannya yang tak jelas dan kontroversial," kata Ujang, Sabtu (10/4/2021).

Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro saat memberikan sambutan dalam Webinar The Development of Biofuels Indonesia - Brazil. TRIBUNNEWS.COM/IST
Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro saat memberikan sambutan dalam Webinar The Development of Biofuels Indonesia - Brazil. TRIBUNNEWS.COM/IST (TRIBUNNEWS.COM/IST/HO)

Lebih lanjut, Ujang menilai, Bambang Brodjonegoro yang kini menjabat Menristek, cocok memimpin Kemendikbudristek.

"Bambang juga cocok karena dia berangkat dari akademisi."

"Namun semua tergantung Jokowi, karena bisa juga menterinya sosok lain," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, memiliki nama lain yang dinilai layak mengisi pos Kemendikbudristek.

Nama yang dimaksud Qodari adalah Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.

"Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Mu'ti jadi Mendikbudristek,” katanya, Selasa (13/4/2021), dilansir Tribunnews.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat diwawancarai Kompas TV di Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat diwawancarai Kompas TV di Jakarta, Rabu (29/3/2017). (Repro/Kompas TV)

Qodari menambahkan, sudah saatnya Kementerian Pendidikan dikembalikan pada Muhammadiyah yang telah berpengalaman mengelola sekitar 162 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Sementara, berdasarkan data Agustus 2020, Muhammadiyah memiliki jumlah SD, SMP, dan SMA, lebih banyak.

“Itu cocok untuk Muhamadiyah karena Muhammadiyah itu punya Pendidikan Dasar dan Menengah, punya Pendidikan Tinggi."

"Jadi punya skill soal Pendidikan Tinggi,” tandasnya.

Baca berita Reshuffle Kabinet lainnya

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Inza Maliana/Dennis Destryawan, KompasTV/Ahmad Zuhad)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas