Pengamat: Poros Partai Islam Sulit Terwujud, Ini Sebabnya
Pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno menilai koalisi partai Islam untuk Pemilu 2014 sulit terbentuk.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno menilai koalisi partai Islam untuk Pemilu 2024 sulit terbentuk.
Alasan pertama, ego sektoral antar partai Islam. Kedua, aliran dan faham agama yang berbeda.
"Misalnya soal kunut, tahlil, dan ziarah kubur saja partai Islam tak akur dari dulu sampai sekarang," kata Adi saat dihubungi Tribunnews, Jumat (16/4/2021).
Ketiga, menurutnya harus ada sosok yang bisa menyatukan partai berbasis Islam.
"Namun, tak adanya figur kunci yang bisa menyatukan partai Islam," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
Baca juga: Respons Zulhas Soal Wacana Koalisi Partai Islam: Harus Kita Hindari
Sebelumnya, mengemuka wacana membentuk poros Islam untuk Pemilu 2024.
Wacana tersebut muncul setelah adanya pertemuan antara elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).